Unhi
Seremonial pembukaan Seminar Moderasi Agama di UNHI. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Dengan menggandeng Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) menggelar Seminar Nasional Moderasi Agama, berlangsung di Aula Kampus UNHI, Denpasar, Sabtu (11/11/2023).

Dalam kesempatannya, Ketua Umun Dewan Koordinasi (Ketum Dekornas) Puskor Hindunesia Dr. Ida Bagus Ketut Susena mengatakan, seminar diikuti oleh sekitar 100 orang peserta, memberikan pemahaman dan makna moderasi agama bagi masyarakat sehingga bisa lebih memaknai moderasi tersebut.

“Ini penting bagaiamana Puskor Hindunesia bisa menjadi role model, melalui seminar yang mengedepankan sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Jadi kami harapkan melalui pelaksanaan seminar ini, masyarakat yang ikut serta bisa lebih tau tentang arti sebuah keberagaman itu sendiri, sehingga nantinya bisa membentu resistenti didalam masyarakat itu sendiri,” ungkap IB Susena kepada baliportalnews.com, saat ditemui langsung di sela-sela seminar, Sabtu (11/11/2023).

Sementara itu, menyambut baik hal tersebut Kementerian Agama (Kemenag) RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Binmas) Hindu, I Gusti Made Sunarta selaku Direktur Urusan Agama Hindu mengungkapkan apresiasinya, berharap melalui seminar yang berlangsung mampu membangkitkan semangat persaudaraan untuk membangun visi kerukunan dalam masyarakat dengan meninggalkan paham radikalisme dan ektremisme yang negative dalam berkeyakinan dan beragama.

Baca Juga :  Laksana Becik Gandeng SD No. 4 Tuban, Gencarkan Program Edukasi dan Pengembangan Apotek Hidup

“Tentu kami mewakili Kemenag sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar, bagaimana saya berhadap kedepan melalui seminar moderasi agama ini bisa lebih memberikan pemahaman dalam menjaga rasa perasudaraan lintas agama dalam kesatuan Bhineka Tunggal Ika,” pungkas Sunarta.

Selanjutnya, Wakil Rektor IV bidang Riset, Inovasi dan Kerja Sama UNHI, Dr I Komang Gede Santhyasa dalam sambutannya mengatakan, seminar moderasi agama kali ini menunjukan adanya sebuan fleksibiltas dalam pemahaman moderasi agama, yang mendukung penuh konsep kehidupan yang damai, harmonis dan toleran di Bali khususnya, termasuk pengakuan terhadap hak-hak minoritas.

Baca Juga :  Masyarakat Banjar Tengah Peguyangan Antusias Ikuti Bank Sampah

“Berbicara tentang moderasi beragama, sebagai bentuk strategi budaya untuk merawat bangsa ini, menjadi salah satu solusi akan kehidupan yang damai dalam beragama di Indonesia,” tutupnya.

Adapun narasumber dalam seminar kali ini diantaranya, Tjokorda Raka Kerthiyasa (Cedikiawan Hindu), Romo Oscar Naib Wanouw (Cendikiawan Nasrani, I Gusti Putu Anindya Putra (Cendikiawan Hindu), Rm. Paskalis Nyoman Widastra (Cendikiawan Nasrani), Imam Hadi Tamim (Cendikiawan Islam).

Mengakhiri sesi seremonial pembukaan seminar, Dewa Putu Sudarsana selaku Ketua Panitia menambahkan, pihaknya ingin komunitas lintas agama ini, paham, menghormati, dan memahami eksistensi penganut kearifan lokal dalam menjaga spirit kebhinekaan di Nusantara yang kerap didengung-dengungkan. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News