Seminar Nasional
Giat Seminar Nasional Fakultas Bisnis Sosial Teknologi dan Humaniora, Universitas Bali Internasional (Unbi), pada Sabtu (8/7/2023). Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Universitas Bali Internasional (Unbi) melaui Fakultas Bisnis Sosial Teknologi dan Humaniora menggelar Seminar Nasional, dengan menghadirkan Narsumber ahli di bidang perbankan, membahas digitalisasi sistem pembayaran berbasis QRIS, bertempat di Aula Lantai 4, Gedung Unbi, Jalan Seroja, Denpasar, pada Sabtu (8/7/2023) lalu.

Rektor Unbi, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD(KHOM) dalam sambutannya menyebut, kegiatan seminar pada sesi pertama menghadirkan Narsumber ahli di bidang perbankan, seperti I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE., MM., Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Agus Sistyo Widjajati, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, dan Putu Harry Suandana Putra, SH., MH., selaku moderator, membahas digitalisasi sistem pembayaran dengan meminimalisir penggunaan uang fisik dalam proses transaksi, dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Baca Juga :  Kelurahan Peguyangan Gelar Pelatihan Bahasa Bali, Tingkatkan Minat Generasi Muda Pelajari Bahasa Bali

“Seminar ini penting dilaksanakan untuk memberikan literasi kepasa dosen dan mahasiswa tentang pembayaran non tunai. Dalam hal ini akan dijelaskan tentang penggunaan QRIS, yang memang sedang digalakan karena semuanya bisa dikontrol langsung sekarang,” ucap Prof Bakta.

Dirinya menyebut, seminar juga membahas peluang dan potensi pemanfaatan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran non-tunai dalam mendorong guna meningkatkan kinerja lembaga yang juga mampu memberi kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian Bali.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya selaku narasumber menjelaskan peran legislatif dalam mendukung inklusi dan ekonomi digital, dimana sebelumnya digitalisasi suatu keniscayaan, kini menjadi hal jamak yang dilakukan oleh setiap individu. Bahkan menjadi kebutuhan, penggunaan transaksi non tunai memiliki tingkat keamanan, ketepatan dan kemudahan dalam proses transaksi.

“Banyak sekali manfaat dan keuntungan dengan adanya digitalisasi uang, kita ikut membantu untuk terus mendorong dan mensosialisasikan digitalisasi uang,” ungkap Gung Rai.

Baca Juga :  Dapat Alokasi 4.602 Formasi, Pemkot Denpasar Prioritaskan Pengangkatan PPPK di Tahun 2024

Selanjutnya, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Agus Sistyo Widjajati menambahkan, pentingnya digitalisi terus di gaungkan untuk mendorong perubahan budaya pembayaran tunai menjadi non tunai. BI terus mendorong generasi muda akrab dengan pembayaran cashless atau non tunai.

“Kalau anak-anak muda tidak tahu digitalisasi kan sayang. Saya kira digitalisasi menjadi penting terutama untuk anak kampus,” tutupnya.(aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News