Rai Mantra
Dr. I.B Rai Dharmawijaya Mantra, saat menjadi narasumber program Portal Time di kanal YouTube Bali Portal News TV, Rabu (26/7/2023). Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Bali, Dr. I.B Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) membawa misi khusus untuk sektor perekonomian desa adat di Bali, dalam pertarungan sengit kursi Senator RI di Senayan, Jakarta.

“Saya rasa LPD (Lembaga Perkreditan Desa, red) sesuatu hal yang strategis ya, bagaimana kita melihat budaya sebagai harkat dan martabat masyarakat Bali. Saya rasa sangat wajar kalau LPD ini kita perjuangkan sebagai indikator pembangunan budaya. Ini sangat penting, tapi bukan saja untuk seorang Rai Mantra seluruh orang Bali berhak dan wajib memperjuangkannya,” ungkap Rai Mantra kepada Baliportalnews.com, saat diwawancarai, program di kanal YouTube Bali Portal News TV, Rabu (26/7/2023).

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Menurutnya, jika memang diamanatkan sebagai Senator RI, LPD akan menjadi salah satu agendanya di sektor ekonomi kerakyatan berbasis budaya, melalui revitalisasi sistem manajemen kelembagaan ditengah terpaan arus digitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi komperatif yang perlu dijaga keberadaannya.

Selain itu, selama ini LPD telah berkontribusi besar dalam pembangunan, berperan penting terhadap kemajuan masyarakat adat di Bali, sangat vital dalam kemajuan ekonomi, agama, dan budaya masyarakat adat, sehingga perlu terus dilakukan upaya penguatan dan pengawasan, agar LPD mampu menghadapi perubahan arus digitalisasi saat ini.

Baca Juga :  Gerindra Tanggapi Muncul Foto Paket Gede Dana - Weisya Kusmiadewi untuk Pilkada Karangasem

“Disini memang perlu ada satu perhatian khusus, karena LPD itu sangat berbeda dengan lembaga keuangan mikro yang lain. Ada nilai yadnya di dalam sistem LPD yang perlu diperjuangkan bersama, ekosistem yang baik diperlukan LPD dengan keterlibatan pemerintah sebagai regulator, karena LPD cuma hanya ada di Bali untuk membantu masyarakat miskin,” tuturnya.

Mengakhiri sesi wawancara mantan Wali Kota Denpasar itu menambahkan, sebagai soko guru perekonomian desa adat keberadaan LPD mutlak dipertahankan, bagaimana menjaga ke depan agar LPD tidak kehilangan taksunya sebagai sebuah lembaga keuangan mikro dalam balutan anatomi tradisi sosial-budaya karakter khas Bali.

Baca Juga :  Dari Penjajakan Rencana Sister City Kota Denpasar dan Kota Zadar, Sejumlah Peluang Dipaparkan

Diperlukan dukungan berbagai pihak melalui kolaborasi, menciptakan ekosistem sehat untuk LPD agar manajemen dan tata kelolanya bisa berlangsung sebagaimana yang diharapkan.

“Bagaimana ke depan eksistensi LPD ini mampu menjawab aspirasi masyarakat moderen, adaptif tidak harus statis. LPD harusnya bisa belajar dari LPD lainnya yang lebih baik saat ini, sehingga mendorong digtalisasi yang semakin memperkuat nilai-nilai tradisi,” tutupnya. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News