Siaga Bencana
Sebagai Layanan Publik, Undiksha Bersiap Menjadi Kampus Siaga Bencana. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja tidak hanya ingin menjadi kampus yang semakin bereputasi dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas dengan sejarah panjang ini juga ingin menjadi kampus siaga bencana. Hal tersebut disampaikan Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., usai mengikuti sosialisasi dari Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali, Jumat (3/6/2022).

Menjadikan Undiksha sebagai kampus siaga bencana tidak terlepas dari kondisi dan situasi yang ada di dalamnya. Kampus ini melaksanakan aktivitas padat, khususnya dalam layanan akademik yang diikuti oleh banyak orang. Guna mengantisipasi adanya korban saat terjadi bencana, maka perlu didukung dengan pengetahuan siaga bencana.

Baca Juga :  Kadek Sariningsih: Sosok Kartini Kerah Biru, Menjaga Keamanan Publik

“Dengan siaga bencana, Undiksha bisa tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Agar korban tidak terjadi, harus kita memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan di bidang kesiagabencanaan,” ungkap Jampel.

Memantapkan program ini, Undiksha akan melanjutkan koordinasi dengan Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali terkait indikator-indikator yang harus dipenuhi. Dengan demikian, diharapkan pada akhir tahun 2022, Undiksha sudah bisa dideklarasikan sebagai Kampus Siaga Bencana.

“Tentu ada indikator-indikator atau variabel-variabel terkait kita akan penuhi, kita akan lengkapi,” imbuhnya.

Ketua Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali, Dr. Ir. I Dewa Nyoman Sudita, M.P., menjelaskan kesiapsiagaan terhadap bencana harus dimiliki oleh semua masyarakat, termasuk masyarakat kampus. Hal tersebut sangat penting dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Baca Juga :  Bunda PAUD Kembali Bagikan PMT dan APE Bagi Siswa dan Anak PAUD di TK Negeri Kerambitan

“Apalagi kampus tempat berkumpulnya para mahasiswa yang juga merupakan bagian masyarakat juga harus punya kesiapsiagaan di dalam kebencanaan. Itulah dasarnya kenapa ada program kampus siaga bencana,” jelasnya.

Di Indonesia, lanjutnya baru beberapa perguruan tinggi yang sudah mendeklarasikan kampus siaga bencana. Oleh karena itu, adanya semangat dari Undiksha untuk menyusul diberikan apresiasi.

“Kami sangat berbangga, Undiksha sangat semangat untuk membentuk kampus siaga bencana,” ungkapnya.

Disampaikan lebih lanjut, terdapat sejumlah indikator kampus siaga bencana. Diantaranya, komitmen kuat dari pimpinan Perguruan Tinggi dalam hal ini Rektor untuk mengajak semua civitas akademika yang ada di dalam kampus bergerak bersama-sama untuk menuju kampus siaga bencana. Dalam hal ini, Rektor perlu membentuk tim Pokja yang akan bekerja mengumpulkan atau membuat dokumen risiko yang di dalamnya mampu memberikan gambaran kondisi kampus, mulai dari demografis kampus, jumlah fakultas, jumlah SDM yang ada di kampus setiap hari, jumlah ruangan dan gedung, fasilitas yang ada dalam ruangan, dan sebagainya.

Baca Juga :  Libur Lebaran di Buleleng, Kunjungan Wisatawan Domestik Naik Siginifikan

“Artinya dokumen risiko ini menyangkut apa yang akan terjadi ketika terjadi bencana, sudah mampu dipetakan. Berapa kira-kira yang akan terdampak, apa saja dampaknya,” terangnya.

Selain itu juga ada dokumen kontigensi yang didalamnya menyangkut tindakan yang diambil jika terjadi bencana, sistem komandonya, dan peralatan yang dibutuhkan. “Kalau sudah dilengkapi, maka sudah siap mendeklarasikan sebagai kampus siaga bencana,” imbuhnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News