Kepala Perwakilan BI Provinsi, Trisno Nugroho mengatakan di Bali, Denpasar merupakan yang paling siap untuk menjadi smart heritage market. Dimana untuk saat ini, baru dicanangkan terhadap tiga pasar yakni Pasar Badung, Pasar Kreneng dan Pasar Sanglah.
“Minimal 16 pasar menggunakan sistem digital agar bisa menjadi smart heritage market. Walaupun tradisional tapi digital,” katanya.
Trisno pun berharap agar pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern dalam hal penggunaan QRIS ini.
Sementara Dirut Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan untuk saat ini pedagang yang menggunakan QRIS di pasar yang ada di Kota Denpasar masih kurang dari 20 persen.
Namun, pihaknya sudah melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan para pedagang untuk menggunakan QRIS.
“Khusus untuk Pasar Badung, penggunaannya akan maksimal setelah pengelolaannya diserahkan ke kami. Namun kami terus melakukan sosialisasi ke pedagang,” katanya.