Sampah
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat melihat proses pengelolaan sampah berbasis sumber di TPS Sadu Desa Sumerta Kaja, Minggu (30/5/2021). Sumber Foto : Istimewa

Langkah selanjutnya campur bioaktivator dengan air murni 1 liter berbanding 25 liter untuk satu box bambu, satu box bambu kapasitas sampah lebih 500 kg.

Penyiraman dengan bioaktivator merata, hari kedua sudah nampak sampah menyusut. Selanjutnya sampah akan kering dan menyusut 50 persen setelah didiamkan selama 5 sampai 7 hari. Sebelum sampah masuk ke mesin cacah harus steril dari benda- benda keras seperti kawat besi paku dan lain sebagainya. Hasil sampah yang telah dicacah menggunakan mesin cacah marutha dilanjutkan masuk mesin press pellet menjadi butiran bahan bakar.

Baca Juga :  Komang Teguh Ditawar Kuliah Gratis di ITB STIKOM Bali

Menurutnya mesin cacah sampah adalah buatan koperasi produsen Marutha Bersih Bali. “Sehingga dalam pengelolaan sampah berbasis sumber ini kami bekerja sama dengan Marutha,” jelasnya

Pendamping Pengelolaan Sampah Marutha Anak Agung Dwipa Admaja mengatakan, sampah yang dikelola per hari di TPS Sadu sebanyak 2 ton. Dari Jumlah sampah tersebut jumlah box yang diperlukan untuk mengolah sampah sebanyak 42 box dan satu set mesin cacah dan kedua mesin pellet.

Untuk pellet yang dihasilkan di Desa Sumerta Kaja pihak Marutha langsung membelinya. Selanjutnya pellet tersebut dijual lagi ke PT. Indonesia Power. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News