Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Seorang satpam sebuah bank swasta di Tabanan, I Gusti Made Arta (42), melakukan ulah pati. Dia ditemukan tewas gantung diri di kandang sapi, di Subak Delod Biaung, Banjar Dinas Biaung Kelod, Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan, Senin (28/12/2020).

“Istri dari satpam tersebut, Ni Wayan Sumerti (41), yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Penebel,” ujar Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia, Selasa (29/12/2020).

Sumerti mengatakan, pada malam sebelum kejadian itu suaminya sempat pamitan untuk melaksanakan tugas jaga malam di bank tempatnya bekerja. “Katanya, pada malam itu dia dapat tugas melaksanakan patroli dan pengecekan terhadap ATM-ATM bank tempatnya bekerja, yang ada di wilayah Kota Tabanan,” kisah Semerti.

Sumerti mengaku sempat menelepon suaminya itu pada pukul 21.00, dan dijawab suami sedang berada di Kota Tabanan. Yang mengejutkan, ketika sang suami membalas melalui WhatsApp dengan menuliskan pesan bahwa jika dirinya sudah tidak ada agar dia kembali saja ke rumah asalnya di Banjar Celuk, Desa Sudimara, Tabanan.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya Ring Pura Puseh lan Bale Agung Desa Adat Pacung Penebel

Telepon Sumerti mulai tak diangkat suaminya ketika jam menunjukkan pukul 23.30 Wita. Begitu seterusnya hingga pagi, namun tidak diangkat juga.

Sementara kesaksian dari I Gusti Made Suana (72), Senin (28/12/2020) sekitar pukul 10.00 Wita, ketika tiba di pondok, melihat Arta sudah tergantung di tiang kayu lambang pondok kandang sapi, dengan menggunakan karung plastik yang diplintir. Kejadian tersebut pun disampaikan ke pihak keluarga, yang kemudian bersama melakukan evakuasi, menyusul petugas dari Polsek Penebel dan petugas medis dari Puskesmas Penebel 1 datang untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga :  DPRD Bali Rekomendasikan Langkah Strategis untuk Kemajuan Bali

Oknum satpam tersebut diduga nekat gantung diri karena tekanan ekonomi. Sementara dari pihak keluarga menyatakan menerima kejadian itu sebagai musibah, dan menolak untuk proses otopsi jenazah Arta. (ita/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News