Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Era globalisasi tidak menyurutkan semangat seorang petani muda untuk menggapai target panen tahun ini. Petani muda ditemui sedang bercocok tanam di area persawahan Banjar Tegalgundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3/2019).

Mempertahankan lahan hijau menjadi pegangan teguhnya untuk terjun langsung menjadi seorang petani muda. Merawat sawah seluas 70 are yang sedang ditanami padi jenis biasa atau padi ciherang dan 10 are sedang ditanami padi jenis beras merah jatiluwih yang akan menuju masa panen.

Baca Juga :  Dukung Penyelenggaraan WWF Ke-10, Pemprov Bali Akan Gelar Upacara Segara Kerthi

I Wayan Sudarmanta, SE (35) merupakan petani muda juga sebagai pegawai honorer di SDN 3 Tibubeneng yang berasal dari Banjar Tegalgundul, Desa Tibubeneng. Sudarmanta menuturkan bahwa bercocok tanam adalah kegemarannya sedari kecil. Ia juga menjelaskan perihal keutungan dan kerugian sebagai petani.

“Keuntungannya lumayan banyak, dimulai dari pola hidup menjadi sehat karena setiap harinya melakukan kegiatan yang jauh dari polusi udara, lalu hasil panen juga tidak jarang saya konsumsi bersama keluarga. Jadi lebih aman karena saya sendiri yang menanamnya. Tak dipungkiri saya juga pernah mengalami kerugian material akibat hama yang menyerang tanaman saya,” tuturnya saat diwawancarai.

Baca Juga :  Bali Tuan Rumah Musrenbang Kejaksaan RI, Pj Gubernur Bali Undang Para Peserta Mengenal Bali Lebih Dalam

“Selain itu saya juga berharap agar kita bisa bersama-sama memanfaatkan lahan kosong untuk membantu swasembada pangan masyarakat,” imbuhnya.

Putu Candra Kusuma Dewi (21) Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Udayana menyampaikan bahwa lahan pertanian di Bali semakin berkurang karena penduduk lebih merasa untung jika lahan tersebut digunakan sebagai bangunan yang memiliki nilai sewa tinggi.

“Saya berharap agar petani di Bali mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Memang sudah dilakukan namun alangkah baiknya bisa dipertegas dan menyeluruh,” ungkapnya saat diwawancarai terpisah.

I Made Kamajaya, SE, selaku Perbekel Tibubeneng mengharapkan langkah nyata oleh aparat pemerintah dalam melindungi petani dan pertanian itu sendiri.

“Perlu diberi perhatian khusus agar bisa eksis ditengah gempuran pariwisata yang cenderung mempersempit ruang terbuka hijau,” harapannya. (des/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News