Logo Sosial Media
Sosial Media. Sumber Foto : Unsplash

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Meta selaku induk perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengungkapkan bahwa mereka belum berencana untuk merilis mekanisme enkripsi end-to-end default (E2EE) pada layanan aplikasi Messenger dan Instagram  paling tidak hingga hingga tahun 2023 mendatang.

“Kami meluangkan waktu untuk memperbaikinya dan kami tidak berencana untuk meluncurkan secara global untuk penggunaan enkripsi end-to-end secara default di semua layanan perpesanan kami hingga sekitar tahun 2023,” kata Kepala keamanan Meta, Antigone Davis, pada Sabtu (20/11/2021) seperti dilansir dari The Telegraph.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Kegembiraan Berlimpah Saat Idul Fitri Melalui Unparalleled Network Services Guaranteed

Pergeseran ke enkripsi adalah bagian penting dari proposal Meta untuk membangun platform komunikasi terpadu yang berfokus pada privasi yang diumumkan pada Maret 2019. CEO Mark Zuckerberg pada blog facebook menyatakan bahwa, masa depan komunikasi akan semakin beralih ke layanan pribadi terenkripsi di mana orang dapat percaya diri. “Dengan apa yang mereka katakan satu sama lain tetap aman dan pesan serta konten mereka tidak akan disimpan selamanya,” paparnya.

Untuk tujuan tersebut, raksasa media sosial ini menggabungkan obrolan Messenger dan Instagram pada Rabu (30/9/2020) untuk memungkinkan komunikasi lintas aplikasi di antara keluarga aplikasi populernya. Perlu dicatat bahwa sementara WhatsApp mengggunakan enkripsi end-to-end secara default, berbeda dengan Facebook Messenger dan Instagram. Perusahaan pertama kali meluncurkan E2EE di aplikasi Messenger pada tahun 2016, meskipun layanan tersebut hanya tersedia saat pengguna beralih ke mode ‘Percakapan Rahasia’ yang terbatas pada aplikasi seluler saja.

Baca Juga :  Buka Baligivation 2024, Pj Gubernur Bali Ajak Semua Pihak “Ngrombo” Akselerasi Transformasi Digital

Sejak itu Meta telah memperluas penggunaan enkripsi E2EE untuk panggilan suara dan video di Messenger mulai awal Agustus lalu, tepatnya Selasa (24/8/2021), bersamaan dengan peluncuran fitur pengaturan baru sebagai bagian dari pengujian yang terbatas di negara-negara tertentu saja.(kmg/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News