KPU Karangasem
KPU Karangasem Rancang Maskot Baru untuk Pilkada Karangasem 2024. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karangasem mengundang masukan dari berbagai tokoh masyarakat, termasuk camat, perbekel, MDA, dan unsur pemerintah lainnya, terkait rancangan maskot Pilkada Karangasem tahun 2024 yang sedang dalam proses perancangan.

Dalam rancangan tersebut, KPU Kabupaten Karangasem berencana menggunakan Burung Punglor sebagai ikon atau maskot untuk Pilkada Karangasem 2024. Respon positif muncul dari para peserta Focus Group Discussion (FGD) terkait desain gambar maskot ini. Namun, ada saran perbaikan pada narasi penggunaan burung punglor sebagai maskot.

“Kita di sini ingin mendapatkan saran dan masukan terkait dengan rancangan maskot ini untuk nantinya bisa kita jadikan sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan sehingga melahirkan maskot yang benar-benar bagus dan berkesan untuk Pilkada tahun ini,” kata Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan SDM KPU Karangasem, I Kadek Sukara.

Untuk diketahui, seperti inilah rancangan maskot burung Punglor oleh KPU Karangasem. ‘Abhiseka Adhipati Raksakeng Dharma Prajahita’ Burung Punglor menjadi primadona para penghobi burung kicauan, yang merupakan burung yang memiliki kicauan merdu yang kerap dilombakan. Selain suaranya yang digemari, tampilan burung yang bila dewasa memiliki warna dada dominan coklat kemerah-merahan ini begitu elok. Kicauan burung punglor memang tak diragukan lagi keindahannya.

Baca Juga :  KPU Karangasem Pastikan Dukungan Paslon Perseorangan Lolos Verifikasi

Selain itu, gesture saat burung ini berkicau juga dianggap unik. Sebab, ketika berkicau, burung ini kurang lebih mendorong tubuhnya ke depan, dan suaranya terus ngeroll tidak putus-putus. Ciri-ciri yang jantan biasanya, matanya cenderung lebih melotot, kepala kotak, kakinya agak pendek, dadanya agak langsing, suara keras, dan paruh panjang.

Burung dapat terbang ke arah manapun sesuai keinginannya. Inilah mengapa burung sering menjadi simbol kebebasan yang kaitannya dengan kepimpinan menentukan pemimpin dengan bebas. Namun tak hanya menjadi simbol, ada berbagai makna yang bisa diambil dari burung punglor. Burung Punglor itu merupakan asli Karangasem. Suara dan gerakannya memiliki ciri khas tersendiri. Pada saat bersuara namun masih mampu melakukan gerakan yang seimbang. Biasanya burung ini ditemukan di penghasil buah salak. Dalam perkembangan saat ini burung punglor terancam rawan punah.

Pemicunya karena burung punglor ini lebih nyaman berada di alam bebas, karena sulit dikembangbiakkan secara modern.

Makna yang tersirat pada Burung Punglor mereka memiliki karakter natural, ciri khas tersendiri. Pondasinya juga kuat antara suara dan pergerakannya seimbang. Kaitannya dengan kepimpinannya diharapkan seorang pemimpin tetap menjadi corak tersendiri dan kuat tanpa pengaruh manapun. Sehingga menjadi sosok figur yang teguh dengan pendirian dalam mengembangkan Karangasem diharapkan tanpa melepas pondasi yang telah ada. Hal ini dilatar belakangi dengan memanfaatkan alam sekitar dan semua potensi yang ada secara maksimal, astunkara Raksakeng Dharma Praja Hita dapat terwujud di Karangasem.

Baca Juga :  Koster: Peredaran Arak Gula Rugikan Citra Arak Tradisional, Harus Ditindak Tegas

Maknanya yang bisa diambil dalam kepemimpinan ini menggambarkan sosok figur yang harus kuat menjaga keteguhan hati. Dalam bersuara juga masih mampu menyeimbangkan diri, sehingga mampu menciptakan kesejahteraan rakyat. Sehingga tuntutan bagi pemimpin harus kuat dari godaan. Tatkala membuat rumah juga di areal salak yang dipenuhi dengan banyak duri. Sama seperti saat pemimpin melakukan kebijakan dalam memimpin, dalam situasi sulit apapun tetap mampu membuat kebijakan yang tidak melukai diri sendiri dan mampu mewujudkan kemajuan bersama. Begitu juga ketika berada di alam liar juga mampu terbang mengepakkan sayapnya setinggi mungkin untuk kemajuan Karangasem.

Seperti mata burung punglor memiliki pandangan yang tajam kedepan. Paku di tangan kanan melambangkan sebagai logistik untuk mensukseskan proses Pilkada. Surat suara di tangan kiri simbul dari hak suara untuk meningkatkan partisipasi aktif pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem 2024. Gerak dan mimik yang kuat diharapkan mampu melaksanakan semua tahapan dengan cermat dan berjiwa melayani. Hingga saput dan udeng tenun pegringsingan tetap mencirikan karakteristik lokal Karangasem yang tetap terjaga dengan baik. Mengepakkan sayap, pertanda siap membawa Kabupaten Karangasem yang lebih maju dan berkembang.

Baca Juga :  Jaga Tradisi dan Budaya, De Gadjah Ngayah Mageret Pandan di Tenganan 

Dengan harapan nilai kepemimpinan sesuai ajaran Panca Stiti Pramiteng Prabu maupun ajaran Catur Upaya Naya Sandi dapat terwujud. Tuntutan seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat ketuhanan dalam setiap perilaku maupun pengambilan sebuah keputusan yang nantinya berdampak positif bagi seluruh elemen masyarakat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin menyadari bahwa kepemimpinannya dipertanggungjawabkan langsung pada Tuhan, maka pemimpin tersebut akan memimpin dengan sungguh-sungguh sebagai wakil rakyat yang telah mempercayai dirinya sebagai perwakilan seluruh rakyat.

Selain bersikap tenang, seorang pemimpin harus mampu menggali potensi positif dibalik suatu masalah. Seorang pemimpin merupakan orang yang luar biasa yang memiliki kelebihan dibandingkan orang yang lain, baik lebih cerdas, cerdik, berani, kuat, memiliki pengalaman yang memadai, tidak emosional, visioner, fleksibel, responsif, kritis dan objektif, serta jujur dan bertanggungjawab.(st/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News