BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karangasem bergerak cepat menindaklanjuti dugaan kasus Meningitis di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Tim Dispertan PP langsung turun ke lokasi untuk melacak sumber ternak babi yang dipotong dan diolah menjadi lawar pada upacara pernikahan yang diduga menjadi penyebab Meningitis.
“Kami sudah turun dua kali bersama Dinas Kesehatan untuk mencari sampel ternak babi yang dipotong dan diolah menjadi lawar,” jelas Kepala Dispertan PP Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, Kamis (23/5/2024).
Berdasarkan informasi, ternak babi yang dipotong dibeli dari warga di Desa Jungutan. Namun, saat tim Dispertan PP dan Dinas Kesehatan tiba di lokasi, kandang ternak sudah kosong dan hanya terdapat satu ekor babi.
“Kandang ternak cukup bersih, dan warga hanya memelihara satu ekor ternak saja yang dipelihara sejak masih kecil,” kata Siki Ngurah.
Meskipun demikian, Siki Ngurah menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap mengonsumsi daging babi asalkan diolah dengan benar dan dimasak hingga matang.
“Penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak takut berlebihan. Pastikan daging babi bersih dan masak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging mentah,” tegas Siki Ngurah.
Sebelumnya, belasan warga di Banjar Dinas Kreteg, Desa Sibetan, mengalami keluhan kesehatan dengan gejala mengarah ke Meningitis. Bahkan, tujuh orang di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Dugaan Meningitis semakin kuat karena para warga memiliki riwayat yang sama yaitu mengonsumsi lawar merah terbuat dari darah babi mentah pada saat upacara pernikahan.(st/bpn)