Rahina Saraswati,
Rahina Saraswati, Bupati Tabanan Bersama Jajaran Gelar Persembahyangan di Padmasana Kantor Bupati. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Suasana sakral memenuhi Kantor Bupati Tabanan dalam rangka persembahyangan hari suci umat Hindu yang jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung, yakni hari raya Saraswati yang merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan. Sebagai wujud penghormatan kehadapan Dewi Pengetahuan, yakni Dewi Saraswati dilangsungkan kegiatan sembahyang bersama di Padmasana Kantor Bupati Tabanan, Sabtu (16/12/2023).

Tidak terlepas dari itu, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., turut serta mengikuti upacara persembahyangan bersama ASN dan Non ASN di lingkungan Pemkab Tabanan, sekaligus memberikan pencerahan terkait filosofi Ngenteg Linggih dalam hari raya yang pelaksanaannya beriringan dengan rangkaian Eed Karya Agung Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Memungkah, Melaspas Lan Ngenteg Linggih di Padmasana Kantor Bupati Tabanan.

Baca Juga :  RK Idul Fitri Turun, Warga Binaan Umat Muslim Rayakan Hari Kemenangan dengan Suka Cita

Turut hadir dalam persembahyangan, Sekda, Para Asisten, Jajaran Pimpinan OPD, Camat beserta seluruh staf di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan nampak sangat antusias mengikuti kegiatan yang dirayakan tiap 6 bulan sekali tersebut. Upacara persembahyangan yang berlangsung khidmat siang itu, dijadikan sebagai momentum bagi seluruh elemen di lingkungan Pemkab Tabanan untuk mengucapkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Di kesempatan tersebut Bupati Sanjaya mengajak seluruh elemen untuk merenungkan makna Hari Saraswati ini sebagai ungkapan terima kasih dan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sang pencipta alam semesta. Saraswati yang dimaknai sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mengalir dan tidak terputus mengajarkan kita untuk senantiasa menerima ilmu pengetahuan dan terus belajar.

Politisi asal Dauh Pala tersebut juga tidak lupa untuk mengajak seluruh pihak untuk melaksanakan yadnya pada rangkaian Karya Agung ini dengan tulus, khusuk dan memahami filosofi dari setiap upacara agar setiap yadnya yang dilakukan menjadi lebih bermakna. Pihaknya juga mengajak keterlibatan seluruh elemen pemerintah Kabupaten Tabanan dalam pelaksanaan upakara dan upacara Karya Agung ini, sehingga karya ini menjadi memargi satwika.

“Libatkan semuanya, ayo semua nyungkemin yadnya ini, sehingga karya ini memargi Satwika Utaming. Satwika itu ketika yadnya yang besar ini dilakukan oleh semua ASN, pegawai kontrak semua pegawai dilakukan dengan landasan sangkaning lascarya tulus ikhlas, pade gelahang sebagai wujud Paduraksa. Kedua, karya ini dipuput oleh 34 Sulinggih dan diupasaksi oleh semua Murdaning Jagat, tokoh-tokoh kita, sehingga karya ini menjadi Satwika Utamaning Utama ketika ada tri elemen yang hadir. Sehingga, karya ini menjadi milik kita bersama,” ujar Sanjaya.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri Ibadah Paskah MPUK Denpasar, Komitmen Wujudkan Kerukunan Umat Beragama Ciptakan Masyarakat Produktif dan Kreatif

Bupati Sanjaya di kesempatan tersebut juga menyampaikan filosofi dari pelaksanaan Karya Tawur Agung Panca Wali Krama yang merupakan persembahan suci kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bertujuan untuk mengharmoniskan dan menyeimbangkan alam Bhur, Bwah, Swah alam jagat ini, baik di lingkungan Kantor Bupati, maupun di Kabupaten Tabanan.

Arti dari perayaan upacara Ngenteg Linggih di interpretasikan sebagai ‘duduk dengan tenang’, yang merupakan perwujudan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam bentuk Padmasana dan Parahyangan lainnya, untuk memastikan kehadiran-Nya yang tenang, sehingga kita menjadi harmonis, tenang, Aman Unggul dan Madani.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News