Gigi
dr. A.A. Gede Indra Pramana Putra. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Gangguan pada saluran pernapasan tentu dapat membuat penderitanya merasa terganggu, termasuk sinusitis. Melansir penderita sinusitis dari data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2022, 27,5% penderitanya berusia 21-30 tahun. Sedangkan persentase penderita sinusitis lansia sebesar 7,5%.

Sinus merupakan rongga kecil yang terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak sekitar wajah. Fungsi dari rongga sinus salah satunya adalah menghasilkan lendir, yang fungsinya menyaring bakteri serta partikel lain dalam udara yang dihirup. Selain itu, sinus juga memiliki fungsi sebagai organ tubuh yang turut membantu mengendalikan suhu serta kelembapan udara yang dihirup.

Penyakit sinusitis merupakan peradangan pada jaringan selaput rongga sinus yang terletak di sekitar tulang wajah sehingga menyebabkan produksi lendir berlebih sehingga menyebabkan infeksi. Terdapat empat rongga sinus di sekitar tulang wajah, yang paling sering terjadi peradangan adalah rongga sinus maxilaris yaitu rongga sinus yang terbesar dan berada pada rongga pipi kanan dan kiri.

Jika anda mengalami sinusitis mungkin merasakan beberapa atau salah satu gajala seperti pilek disertai hidung tersumbat, rasa nyeri atau rasa tekanan pada daerah sinus yang terkena, pembengkakakn pada pipi sampai kelopak mata bawah yang berwarna merah, sakit kepala, bahkan dapat menyebabkan lesu dan demam.

Baca Juga :  Perhatikan Tumbuh Kembang Anak, Pj Ketua TP PKK Bali Serukan Semua Pihak Ngrombo Atasi Stunting

Beberapa penyebab sinusitis adalah ISPA akibat virus/bakteri, infeksi pada gigi, alergi pada hidung, tulang hidung yang bengkok, serta polip pada hidung. Salah satu penyebab sinusitis yang sering terjadi disebabkan oleh infeksi pada gigi atau sering disebut sinusitis dentogen, ini disebabkan oleh rongga sinus di pipi hanya terpisahkan tulang yang sangat tipis dengan akar gigi, bahkan kadang-kadang tanpa tulang pembatas. Infeksi gigi pada rahang atas yang sudah menyerang akar gigi yang paling sering menyebabkan sinusitis dentogen. Infeksi yang terjadi pada gigi geligi akan lebih mudah naik ke rongga sinus karena batas akar gigi dengan rongga sinus sangatlah dekat sehingga menyebabkan infeksi masuk ke rongga sinus dan menyebabkan peradangan.

Sinusitis juga memiliki komplikasi yang cukup serius jika tidak dilakukan pengobatan dengan benar, diantaranya adalah infeksi mata dan jaringan sekitarnya, meningitis atau radang otak, serta infeksi tulang. Untuk pengobatan sinusitis yang dapat dilakukan dirumah adalah melakukan cuci hidung dengan cairan steril, dan terapi uap (nebulizer) untuk mengencerkan lendir sesuai dengan anjuran dokter. Terapi obat antibiotik dan obat anti radang dapat direkomendasikan oleh dokter jika gejala sinusitis yang lebih parah. Tindakan operasi adalah tindakan yang paling terakhir yang dapat dilakukan untuk penderita sinusitis kronis maupun sinusitis yang tidak membaik dengan terapi obat untuk dilakukan pembersihan rongga sinus dari cairan infeksi dan memperlancar muara dari sinus itu sendiri.

Baca Juga :  Beda Masalah, Selesai di Tempat yang Sama

Sinusitis dentogen yang penyebabnya adalah infeksi gigi sebaiknya dilakukan pengobatan atau tindakan oleh dokter gigi untuk dilakukan perawatan bersama, sehingga menurunkan resiko berulangnya kejadian sinusitis dentogen dikemudian hari.(dr. A.A. Gede Indra Pramana Putra)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News