Dawas
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri upacara Melaspas, Ngelinggihang dan Pujawali Ratu Gede Sedahan Banjar sekaligus peresmian Balai Banjar Dawas, di Balai Banjar Dawas, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Rabu (20/12/2023). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bertepatan Hari Raya Pagerwesi, Buda Kliwon Wuku Sinta, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara Melaspas, Ngelinggihang dan Pujawali Ratu Gede Sedahan Banjar sekaligus peresmian Balai Banjar Dawas, Rabu (20/12/2023) bertempat di Balai Banjar Dawas, Desa Tibubeneng, Kuta Utara.

Turut hadir dalam kesempatan ini Ketua DPRD Kab. Badung, I Putu Parwata, anggota DPRD Badung, I Wayan Sandra, Camat Kita Utara, I Putu Eka Parmana, Perbekel Tibubeneng, I Made Kamajaya, Lurah Kerobokan,  Lurah Kerobokan Kaja, unsur Tripika Kecamatan Kuta Utara, Bendesa Adat Padonan, I Made Mitarja, Kelian Adat Banjar Dawas, A.A. Sandi Putra, Kelian Dinas Banjar Dawas, A.A. Oka Pawana Suta serta Krama Banjar Dawas.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan dana punia pribadi sebesar Rp20 juta untuk Banjar Dawas, Rp5 juta untuk Sekaa Gong Semar Pegulingan dan Rp3,6 juta untuk 18 orang penari Pendet Penyambutan. Sedangkan untuk pembangunan Balai Banjar Dawas dibantu melalui dana hibah anggaran perubahan tahun 2023 sebesar Rp2,7 miliar.

Dalam sambutannya Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyampaikan, balai banjar merupakan simbol budaya yang perlu dilestarikan dengan pembangunan, sehingga kreativitas akan muncul dan masyarakat pun akan sadar bagaimana Mekrama (Bersaudara di Masyarakat). Maka dari itu juga pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat sekaligus untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Juga :  Menuju Energi Bersih, PT ITDC Nusantara Utilitas Pimpin Konstruksi Jaringan Distribusi Pipa Gas Alam di Kawasan The Nusa Dua

“Karena kita semua adalah umat sedharma dimana agama Hindu ini banyak sekali waktu habis di adat, banyak uang habis untuk meyadnya karena banyaknya upacara. Maka dari itu untuk meringankan beban masyarakat seperti melestarikan adat, agama, tradisi, seni dan budaya seperti sekarang ini membangun balai banjar agar masyarakat tidak terbebani, pemerintah hadir untuk membantu sepenuhnya pembangunan balai banjar sampai rampung seperti saat ini untuk pembangunan fisik Hibah pada Anggaran Perubahan Tahun 2023 kami berikan bantuan Rp2,7 miliar,” ujarnya.

“Di banjar semua adalah keluarga, tidak memikirkan warna, kasta, atau yang lainnya, sehingga kita bersatu menjadi krama banjar, disinilah pemuda bisa berkumpul melaksanakan  kegiatan adat, agama, seni dan budaya untuk mendukung kreativitas dalam belajar berorganisasi di lingkungan generasi muda sebagai penerus bangsa kedepan,” imbuh Giri Prasta.

Baca Juga :  Tingkatkan Semangat Belanja Lokal, Semarak "Jumat Ceria" di Badung Berkolaborasi dengan Musyawarah Nasional Perempuan 2024

Sementara Itu Kelian Dinas Banjar Dawas, A.A. Oka Pawana Suta yang pada kesempatan tersebut juga sebagai Prawartaka Karya mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Bupati Badung bersama undangan lainnya untuk meresmikan serta menyaksikan pelaksanaan upacara melaspas Ngelinggihan kan Pujawali Ratu Gede Sedahan Banjar, Banjar Dawas.

 “Atas nama krama Banjar Dawas mengucapkan terima kasih kepada Bupati yang sudah banyak memberikan bantuan antara lain pembangunan Balai Banjar yang kita plaspas, Balai Tempekan Parahyangan, jalan baik aspal maupun pemavingan serta pada anggaran perubahan Tahun 2023 juga sudah cair permohonan anggaran untuk perluasan lahan Pura Ratu Gede dan Ratu Ayu Banjar Dawas sebesar Rp1,2 miliar,” jelasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News