Custom War Tahun 2023
Pemkot Denpasar Dukung Gelaran Custom War Tahun 2023. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pemkot Denpasar memberikan apresiasi serta dukungan terhadap gelaran showcase bertajuk Costum War yang digagas komunitas motor costum culture Naskleng 13 (NK 13). Kegiatan yang menyulap bangunan angker Taman Festival dengan menghadirkan karya costum culture yang terdiri dari mobil dan motor serta mengundang 8 builder dunia ini akan berlangsung pada 17-18 Agustus 2023.

Panitia Costum War, Ida Bagus Rai Biomantara saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara di ruang rapat Wali Kota Denpasar, Senin (24/7/2023) menjelaskan, bahwa Costum War akan dilaksanakan kembali setelah pandemi Covid-19 dengan mengambil tempat yang sama dengan tahun 2019. Penyelengaraan tahun ini akan dimeriahkan olen builder dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri,

Baca Juga :  Astra Motor Bali Semarakkan May Day dengan Beragam Kegiatan dan Sinergi Harmonis

Secara konten acara, Custom War kali ini juga lebih beragam seperti kontes surfing, skate jam, hingga keterlibatan komunitas fotografi analog, tato, ilustrasi, die cast, action figure, clothing lokal, komunitas musisi independen Bali, kolektor musik hingga komunitas street art (mural).

Menurut Rai Biomantara, belajar dari pengalaman tahun 2019, tahun ini tempat penyelenggaraan acara akan diperluas untuk mengakomodir pengunjung.

“Custom War akan selalu menjadi wadah kreativitas para builder dalam berkreasi khususnya di bidang custom culture di Indonesia bahkan di dunia, dan semoga penyelenggaraan tahun ini pasca pandemi dapat lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara menyambut baik gelaran Custom War tahun 2023 ini. Hal ini tentu menjadi event penting bagi penggiat costum culture yang merupakan salah satu elemen ekonomi kreatif. Tidak hanya itu, penyelenggaraan Costum War yang mampu menyedot kehadiran ribuan pengunjung ini tentu memberikan keuntungan pada industri kreatif, hunian hotel serta masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Lestarikan Sastra dan Aksara Bali, Kelurahan Sanur Gencarkan Program SERABI

“Costum Culture inilah yang namanya ekonomi kreatif dan orange ekonomi, dimana dalam pelaksanaannya memadukan unsur ekonomi, seni dan budaya sebagai dasar pelaksanaannya dan yang tak kalah penting adalah kegiatan ini mampu memberikan efek domino yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Denpasar,” jelasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News