Polda Bali
Beraksi di 6 TKP, Polda Bali Berhasil Ringkus Para Pelaku Spesialis Pembobol Hotel & Villa. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali kembali mengungkap kasus Curat (tindakan pencurian dengan pemberatan) yang digelar sebagai bentuk pengamanan wilayah hukum Polda Bali.

Dalam keterangannya pers pengungkapan kasus di depan Halaman Ditreskrimum Polda Bali, Denpasar pada Kamis (4/8/2022), Wakil Direktur (Wadir) Kriminal Umum Polda Bali, AKBP Suratno mengatakan Ditreskrimum Polda Bali berkomitmen untuk mengungkapkan kasus-kasus yang meresahkan. Pada kasus pertama tersangka RS dan HM membobol toko swalayan modern dengan kerugian sekitar Rp40.000.000. Menyadari dirinya dalam pengejaran polisi, para pelaku melarikan diri hingga ke Jawa dan berhasil ditangkap di Surabaya.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri Grand Final Pemilihan Duta GenRe Denpasar 2024

“Para pelaku sebelumnya melakukan observasi dan menentukan hari dimana mereka akan melakukan aksi pencurian dengan membobol tembok di toko swalayan modern pada tengah malam,” kata Wadir Krimum Polda Bali.

Lebih lanjut, Wadir Suratno menjelaskan pada kasus kedua para tersangka RO, HS, MI, AS dan JO yang DPO merupakan spesialis pembobol hotel, villa dan rumah sakit yang beraksi di 6 (enam) TKP dengan total kerugian mencapai Rp1,2 Miliar.

“Hasil curian dijual pelaku dengan harga murah untuk menyewa ruko dan memenuhi kebutuhan hidup,” jelasnya.

Keenam tersangka dan barang bukti dihadirkan dalam konferensi pers yang dipimpin langsung Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum tersebut, tampak satu barang bukti yaitu motor jenis matic dan satu mobil Kijang Innova warna hitam.

Baca Juga :  Dibuka Antari Jaya Negara, Libatkan Dua Narasumber TP PKK dan WHDI Denpasar Gelar Pelatihan Tata Rias dan Sanggul Bali

“Polda Bali dan jajaran berhasil mengungkap 2 kasus dengan 6 tersangka dan 2 DPO,” kata AKBP Suratno.

Wadir Suratno mengimbau masyarakat hingga pelaku usaha untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, dan lebih hati-hati. Pembobol swalayan sering terjadi dikarenakan tidak memiliki petugas keamanan/security.

“Saya meminta kepada pelaku usaha untuk melengkapi usahanya dengan keamanan dengan menyewa satpam atau dengan memasang CCTV,” pintanya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News