Ngaben
Bupati Giri Prasta Hadiri Nyekah dan Ngaben Masal Desa Adat Semanik. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara Nyekah Masal Desa Adat Semanik, Desa Pelaga Kecamatan Petang, Selasa (20/7/2021).

Turut mendampingi Anggota DPRD Badung, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha mewakili Ketua DPRD Badung, Perwakilan Dinas Kebudayaan Badung, Perwakilan Camat Petang beserta unsusur tripika Kecamatan Petang dan Perbekel Desa Pelaga I Made Ordin.

Pada kesempatan tersebut Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat persatuan yang telah ditunjukkan Krama Desa Adat Semanik dalam melaksanakan Karya Pitra Yadnya (memukur kinembulan) lan Manusa Yadnya secara masal Desa Adat Semanik, meskipun ditengah pandemi Covid-19 masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan yang ketat.

“Atas nama Pemkab. Badung kami sangat mendukung, semoga upacara ini berjalan dengan lancar dan baik. Kami juga mengingatkan masyarakat agar tetap melaksanakan prokes demi kesehatan bersama untuk ikut serta dalam memerangi Covid -19 ini dan juga selalu kami himbau untuk yang belum mengikuti vaksin agar segera melakukan vaksinasi,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Peringatan HUT Ke-74  Satpol PP dan Ke-62 Satlinmas Provinsi Bali di Puspem Badung

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengharapkan kepada krama yang memiliki sawa agar betul-betul mengikuti jalannya karya mulai dari awal hingga ngelinggihang ring merajan (rong tiga) serta didasari atas hati yang tulus iklas. Diharapkan pula pelaksanaan karya sesuai sastra agama Hindu serta yang terpenting guyub ring pasemetonan.

“Dalam pelaksanaan karya atiwa tiwa, atma wedana lan sarwa prakerti ini, beberapa hal yang patut dipahami, mulai dari murwa daksina dengan menggunakan sapi gading atau sapi selem batu, yang akan mengantarkan atma menuju surga. Banyak rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama sebagai peserta nyekah, mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meprelina puspa, dan selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut catur loka pala. Meajar-ajar ke utara di Pura Beratan, Barat ke Batu Kau, Selatan ke Uluwatu dan Timur ke Goa Lawah. Dan terakhir mamitang ke pura dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan,” jelasnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News