Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWSCOM – Membuat banten merupakan suatu keharusan bagi kaum perempuan Hindu. Ini merupakan salah satu langkah untuk melestarikan adat dan budaya Bali. Terlebih lagi dijaman melinial ini, masyarakat menuntut serba cepat sehingga sebagian masyarakat tidak sempat untuk membuat banten hanya tergantung pada pedagang.

Untuk itu PKK Kota Denpasar gencar melakukan pelatihan banten pada ibu-ibu yang ada dibanjar sehingga dapat membuat banten sesuai dengan sastra agama. Demikian disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D Mantra saat membuka pelatihan banten di Banjar Gemeh, Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis malam (19/10/2017).

Dalam pelatihan tersebut dihadiri Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara dan Ketua Dharmawanita Persatuan Indonesia Ny. Kerti Rai Iswara serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, IB Alit Wiradana.

Lebih lanjut Ny. Selly menambahkan selain melestarikan adat dan budaya Bali melalui pelatihan banten juga untuk mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar mewujudkan Denpasar kota kreatif berbasis budaya unggulan.

Baca Juga :  Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan dan Sosialisasi PMT Bagi Kader Posyandu di Sumerta Kauh

Disamping itu menurut Ny. Selly seiring perkembangan jaman masih banyak perempuan yang belum dapat membuat banten sesuai sastra agama. Bahkan kebanyakan kaum perempuan dalam membuat banten masih menggunakan kebiasaan ”mulo keto”.

Melalui pelatihan banten diharapkan dapat menghilangkan kebiasaan ”mula keto” dengan dapat membuat banten sesuai dengan sastra agama. ”Pelatihan yang dilaksanakan oleh PKK Kota Denpasar diharapkan dapat memberikan pemahaman yang benar bagi kaum perempuan terutama dalam pembuatan banten,” ujar Ny. Selly.

Ny. Selly menambahkan pelatihan membuat banten yang bekerjasama dengan WHDI Kota Denpasar memberikan pelatihan membuat banten tumpeng solas. Meningat banten tumpeng solas salah satu bebantenan untuk otanan yang dilaksanakan di keluarga. ”Banten tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita dalam berhubungan dengan Tuhan. Karena melalui sarana inilah kita berkomunikasi dengan beliau untuk memohon kesejahteraan dunia ini,” ujarnya. Oleh sebab itu pelatihan ini benar-benar sangat penting untuk mengetahui cara membuat banten secara benar sesuai dengan sastra agama.

”Saya harapkan usai mengikuti pelatihan para peserta bisa menggetoktularkan kepada ibu-ibu PKK lain sehingga dalam pembuatan banten benar-benar sesuai dengan sastra agama,” harapnya.

Nara sumber pelatihan Wayan Sukerti dari WHDI ditemui disela-sela pelatihan mengatakan, pelatihan ini sangat penting bagi ibu-ibu PKK, mengingat dalam pelatihan ini akan diberikan materi pembuatan banten secara rinci. Dengan demikian diharapkan dalam pembuatan banten benar-benar sesuai dengan sastra agama. Lebih lanjut Sukerti menambahkan pelatihan ini juga sebagai ajang pelestarian budaya dan adat Bali.

Baca Juga :  Hingga Akhir Februari, Kanwil DJP Bali Bukukan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

Salah seorang peserta Ketut Ariani mengatakan bahwa dirinya sangat senang mendapat pelatihan membuat banten sehingga kedepannya bisa membuat banten sesuai dengan ketentuan agama Hindu. Disamping itu Ariani mengaku pelatihan yang dilaksanakan sekarang ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya mengingat banten tumpeng solas merupakan bentuk banten otonan. (gst/humas-dps/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News