Atasi Kemiskinan Ekstrem
Atasi Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Karangasem Belajar ke Pemkab Buleleng. Sumber Foto : Isimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Guna menekan angka kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem melakukan studi tiru ke Pemkab Buleleng.

Rombongan studi tiru yang dipimpin oleh Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa tersebut diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Senin (28/8/2023).

Dalam pemaparannya, Lihadnyana menjelaskan berbagai upaya telah diambil untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Salah satunya adalah menyusun data kemiskinan ekstrem yang benar-benar valid. Oleh karena itu, pada saat Lihadnyana pertama kali menjadi Pj Bupati, fokusnya adalah memperbaiki data agar benar-benar terverifikasi dan tervalidasi.

“Pada saat itu saya langsung minta ke Bappeda data kemiskinan ekstrem. Tapi saya tidak langsung percaya. Saya minta ke Dinas Sosial yang memang sering di lapangan sampai pada akhirnya masih tersisa 349 KK dari data awal sebesar 10.132 KK,” jelasnya.

Baca Juga :  Minyak Cukli : Keajaiban Herbal dari Kedalaman Laut Buleleng, Ampuh Obati Penyakit Medis maupun Non-Medis

Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini juga menyebutkan sisa yang masih ada akan diselesaikan pada tahun ini. Mengingat penghasilan mereka sudah melebihi batas dari kemiskinan ekstrem. Penghasilan ini bisa meningkat karena 349 KK tadi diberikan Bantuan Sosial Uang (BSU). Kemudian, untuk rumah tinggal yang juga menjadi indikator kemiskinan ekstrem, akan dikerjakan secara gotong-royong. Baik itu dari dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan-perusahaan yang ada di Buleleng dan partisipasi dari TNI dan Polri. Termasuk UMKM diarahkan juga untuk membantu.

“Ini yang kita lakukan. Semoga bisa diterapkan di Kabupaten Karangasem. Dengan begitu, lima tahun kepemimpinan Pak Dana dan Pak Artha Dipa bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” sebut Lihadnyana.

Baca Juga :  Hazton, Inovasi Distan Buleleng Tingkatkan Produksi Padi

Sementara itu, Artha Dipa mengungkapkan alasannya kenapa memilih Buleleng menjadi tempat studi tiru penurunan angka kemiskinan ekstrem. Pihaknya bersama jajaran ingin mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Buleleng untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Dirinya mengaku kagum saat Pj Bupati Buleleng melakukan pemaparan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Bali Tahun 2023 beberapa waktu yang lalu. Keberhasilan menurunkan angka kemiskinan ekstrem itu juga mendapat pujian dari pemerintah pusat yang juga bertindak sebagai narasumber.

“Oleh karena itu, saya waktu itu langsung berbicara dengan Pak Pj Bupati untuk bisa kiranya memberikan masukan kepada kami. Ini memang luar biasa. Berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dengan cepat. Sembari juga membuktikan apakah ini sim salabim atau ada upaya dan kerja keras. Ternyata bukan sulap karena didukung oleh data. Makanya, kami datang hari ini,” ungkapnya.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News