PKK
Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan Tejakula di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Jumat (4/6/2021). Sumber Foto : Istimewa

“Pola lama penanganan sampah yaitu kumpul-angkut-buang harus dirubah. Dimulai dengan memilah dan mengolah sampah di sumber. Jangan sampai sampah yang kita hasilkan mengotori desa atau wilayah lainnya,” ucap Agus Suradnyana.

Senada dengan Bupati Agus Suradnyana, Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng Nyonya Ida Ayu Wardhany Sutjidra menekankan bahwa PKK harus mampu menjadi mitra dalam menyukseskan program-program pemerintah daerah. Seperti diketahui saat ini pemerintah sedang menggalakkan vaksinasi sebagai salah satu upaya penanggulangan Covid-19.

“Saya harap TP PKK dapat mendukung dan menjadi mitra pemerintah dalam melaksanakan program-program lainnya. Sesuai perannya sebagai pemimpin gerakan memberdayakan dan mensejahterakan keluarga,” ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya mengharapkan kader PKK harus  mampu menularkan disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan. Sepuluh program pokok PKK bisa dijalankan dengan baik jika semua sehat. Termasuk program pengelolaan sampah. Pada tahun 2021 semua desa harus melakukan pengelolaan sampah berbasis keluarga.

Baca Juga :  Dipecat Jadi Polisi, Kadek Beralih Profesi Jadi Maling Motor

“Ini bisa dimotori oleh ibu-ibu PKK yang bisa mengambil peran sebagai mediator. Mengajarkan pengelolaan sampah dan langsung memberikan contoh pemilahan sampah organik serta anorganik. Kami juga akan mohonkan kepada Bapak Bupati bahwa pengambilan sampah bisa dikhususkan tiap hari sehingga tidak lagi dicampur. Misalkan senin organik, selasa anorganik, begitu baru akan berjalan dengan baik,” ungkap Wardhany Sutjidra.

Ditemui usai dilantik, Ketua TP PKK Kecamatan Tejakula Widiani Suyasa memaparkan bahwa ia akan berusaha menjalankan 10 Program PKK dengan baik. Berkaitan dengan pengelolaan sampah, menurutnya Kecamatan Tejakula sudah dilakukan secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Kadek Sariningsih: Sosok Kartini Kerah Biru, Menjaga Keamanan Publik

“Pemilahan sampah di Tejakula sebenarnya sudah lama dilangsungkan. Sampah plastik dijadikan ecobrick, organiknya dijadikan pupuk cair. Kami akan lebih mengembangkan dan memaksimalkan. Bekerja sama juga dalam hal pemilahan sampah dengan Bank Sampah setempat,” tutup dia.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News