Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Kapolsek Marga AKP I Gusti Made Sudarma Putra, S.Sos,S.H. memimpin apel pagi di Halaman Apel Mapolsek Marga, Kamis (28/5/2020). Dalam apel kali ini, dia menyampaikan arahan tetang Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020, tentang panduan pencegahan dan pengendalian corona virus disease 2019 (Covid-19) di tempat kerja, perkantoran, dan industri, dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Apresiasi Karya Ageng Bhatara Turun Kabeh di Pura Puseh Bale Agung Desa Adat Padangan

Sudarma pun menyampaikan asal-usul istilah “new normal” atau era kenormalan baru, yang pertama kali muncul dalam publikasi dalam artikel yang ditulis oleh Rich Miller Matthew Benjamin pada 18 Mei 2008. Pada 29 Januari 2009, era kenornalan baru kembali ramai dibincangkan, setelah muncul di halaman opini yang berjudul “Prepare for The Best”, yang ditulis oleh Paul Glover.

“New normal yang dimaksud oleh Glover, yaitu panduan bagi warga kota menghadapi isu global glover, merujuk istilah era kenormalan baru sebagai masa depan dunia yang sangat memperhatikan isu lingkungan,” ujarnya.

Pada 2010, istilah tersebut semakin populer, setelah Ketua PIMCO, Mohamed AEL-Erian, menyampaikan pada saat kuliah umum yang berjudul ‘Navigating The New Normal Industrial Countries’. PIMCO merupakan lembaga manajemen inventasi global yang berfokus dalam manajemen pendapatan tetap aktif. Sejak itu, istilah era kenormalan baru semakin sering digunakan dalam pemberitaan di media-media besar di berbagai negara.

“Sejak pandemi Covid-19 merebak ke seluruh dunia, istilah tersebut kembali ramai digunakan. Era kenormalan baru dalam konteks pandemi Covid-19 pertama kali disuarakan oleh tim dokter di University of Kansas Health System. Mereka mengatakan, pandemi yang sudah menewaskan lebih dari 350.000 jiwa di seluruh dunia per 27 mei 2020, akan mengubah tatanan hidup keseharian manusia. Era kenormalan baru akan membatasi kontak fisik manusia, yang sebelumnya adalah aktivitas biasa seperti berjabat tangan dan berpelukan,” pungkasnya. (ita/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News