Pedagang Bermobil
Perwakilan pedagang bermobil saat datang ke gedung DPRD Buleleng untuk mendapatkan solusi terbaik untuk berjualan di Pasar Anyar Singaraja. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Sejumlah pedagang bermobil akhirnya menggeruduk gedung DPRD Buleleng, Senin (4/3/2024). Mereka mendatangi gedung yang ada di jalan Veteran Singaraja ini lantaran risih selalu ditindak saat beraktivitas di Pasar Anyar oleh Satpol-PP Kabupaten Buleleng.

Koordinator aksi, Gede Astika menyampaikan, aksi spontannitas datang ke gedung dewan dilatarbelakangi adanya penindakan yang dilakukan Satpol-PP Kabupaten Buleleng terhadap pedagang bermobil. Dimana pihaknya mengklaim jika semua pedagang telah mengikuti semua peraturan sekaligus tidak menggangu arus lalulintas khususnya di Pasar Anyar.

Baca Juga :  Sebulan Gaji Tidak Dibayar, Buruh Proyek Nekat Bobol Konter HP

Atas dasar itu, pihaknya bersama puluhan pedagang bermobil berharap dapat dicarikan solusi terkait bagaimana kelanjutan nasib para pedagang. Pihaknya juga mengatakan, bahwa apa yang dikerjakan merupakan salah satu jalan bertahan hidup atau sumber nafkah untuk makan.

“Kami berharap ada solusi terbaik, agar tidak seolah-olah ada benturan antara kami dan Satpol-PP begitu pula dengan pengelola pasar. Tuntutan kami adalah bagaimana bisa difasilitasi untuk mendapatkan solusi terbaik ke depannya,” ungkap Astika.

Disinggung terkait pengalihan ke Pasar Banyuasri, Astika menerangkan hal tersebut justru semakin membuat para pedagang bermobil mengalami kendala. Sebab ada batasan waktu, pembeli tidak ada yang masuk berbelanja dan ditambah pedagang ecerannya sedikit. Hal tersebut diklaim oleh para pedagang sangat jauh berbeda dengan yang terjadi di Pasar Anyar.

“Kami selaku pedagang bongkar muat tidak bisa menjual barang kami disana (Pasar Banyuasri) berbeda dengan di Pasar Anyar yang banyak pedagang eceran loadingnya lebih jalan dan sudah mengikuti aturan yang diterapkan,” imbunya.

Baca Juga :  Maknai HUT Ke-79 RI, Pj Bupati Lihadnyana Ajak ASN Lebih Peduli Terhadap Sesama

Astika juga menyinggung soal solusi yang sempat diberikan Pj Bupati beberapa bulan lalu. Namun hal itu dinilai justru belum bisa berjalan dengan maksimal lantaran di lokasi yang disarankan yakni di Jalan Sawo masih ada pedagang eceran dan pihaknya enggan untuk membuat masalah.

“Disana (Jalan Sawo) ada pedagang eceran kita tidak mau berbenturan sebelum itu diselesaikan. Tapi sampai sekarang belum diselesaikan jadi kami tidak bisa masuk,” pungkas dia.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News