Gempa Bali
Kuta Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 4,6. Sumber Foto : tis/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Wilayah Kuta Selatan diguncang gempabumi tektonik, Senin (16/1/2023) pukul 21.10.04 WITA. Berdasarkan hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,6. Episenter terletak pada koordinat 9,32° LS; 115,49° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km Tenggara Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 69 km.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE., S.Si., mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Gencarkan Pelaksanaan Fogging, Sekda Alit Wiradana Tinjau Fogging di Desa Sidakarya

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar (Oblique Thrust Fault),” ujar Cahyo dalam keterangan resminya, Senin (16/1//2023).

Cahyo menambahkan, guncangan dirasakan di wilayah Lombok Barat III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Denpasar, Kuta Selatan, Jimbaran, Karangasem, Gianyar, Klungkung, Lombok Utara dan Mataram II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Baca Juga :  Indonesia Siap Sambut Para Pemimpin Negara, Menteri dan Delegasi World Water Forum ke-10

“Hingga Senin, 16 Januari 2023 pukul 21.31 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” tutur Cahyo.

Cahyo mengimbau agar masyratakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” kata Cahyo.(tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News