Bendesa (Kepala) Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna selaku penggagas kegiatan menyebutkan bersama dengan Komunitas Ekoenzim Kabupaten Buleleng dan instansi terkait seperti Pramuka, PMI, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran serta Pokdarwis Belacita Welangun melakukan penyemprotan ekoenzim untuk memperingati Hari Bumi tahun 2021 yang jatuh pada tanggal 22 April. Pada Hari Bumi kali ini, pihaknya mencoba untuk bagaimana melestarikan alam. Salah satunya pemanfaatan ekoenzim untuk disinfektan.
“Bahan hasil dari sisa-sisa sampah yang ada di rumah tangga dan dilakukan fermentasi yang kita kenal dengan ekoenzim,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Ekoenzim Kabupaten Buleleng Feri Tanaya mengatakan ekoenzim ini berasal dari proses fermentasi sisa dapur organik baik berupa batang sayur atau buah yang sudah tidak dikonsumsi lagi. Difermentasi dengan campuran gula dan air selama 90 hari. Setelah 90 hari dipisahkan antara cairan dan ampasnya. Cairan tersebut digunakan untuk berbagai macam fungsi seperti pengganti cairan pembersih rumah tangga, untuk kesehatan, kemudian juga untuk pertanian. Termasuk sebagai disinfektan alami.
“Mari kita bersama-sama untuk mengelolah sisa dapur kita. Karena dalam proses pembuatan ekoenzim ini, gas metan yang dihasilkan daripada pembusukan sudah tidak ada lagi. Mari kita mengelolah sisa dapur kita untuk melestarikan bumi,” pungkasnya.(adv/bpn)