Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASARWakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjadi pembicara utama sekaligus membuka Web Seminar (Webinar) “Strategy To Win The Impact of Covid-19 to Food and Beverage Industry in Tourism” yang mengangkat tema How To Become World Class Sommelier, di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Jumat (8/5/2020).

Baca Juga :  OJK Bali dan Badan Zakat Nasional Menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Keuangan Syariah

Dalam webinar yang dilaksanakan dengan aplikasi Zoom tersebut, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwasannya tema yang diangkat dalam webinar kali ini sangatlah tepat. Dimana pandemi Corona telah memberi banyak perubahan dalam kehidupan kita baik segi kebiasaan maupun adat dan budaya. Perubahan perubahan tersebut akan menjadi tolak ukur perubahan trend pariwisata kedepannya setelah pandemic Corona ini membaik.

Wagub Cok Ace menambahkan berdasarkan pendapat sejumlah ahli dalam pandemi Corona ini ada 4 tahapan yang akan kita lalui yaitu tahap pertumbuhan, landai, penurunan dan normalisasi. Untuk saat ini, Provinsi Bali masih berada pada tahap pertumbuhan dan menuju landai.

Hal ini dapat dilihat dari masih adanya pertumbuhan pasien positif yang diikuti dengan banyaknya pasien yang sembuh.  Pada tahap pertama dan kedua ini masyarakat diminta membatasi kegiatan di luar rumah sehingga ini memberikan tantangan bagi semua pihak termasuk pengusaha untuk melakukan penyesuaian terhadap keadaan pasar.

“Kita bisa lihat saat ini tumbuh kuliner yang mengantarkan makanan ke rumah-rumah, dan ini peluang ekonomi yang luar biasa. Dalam tahap pertama dan kedua ini, kita melakukan mapping atas kebutuhan dan potensi dari pasar,“ paparnya

Jika nantinya Bali sudah memasuki tahap ketiga yaitu penurunan kasus menuju normalisasi, disana kita pergunakan peluang yang sudah kita mapping sebelumnya. Kita lakukan edukasi pasar dan mengkampanyekan potensi yang kita miliki. Demikian pula halnya dengan potensi minuman tradisonal Bali yaitu “arak” dimana saat ini arak Bali banyak dicari karena bisa dimanfaatkan menjadi handsanitizer.

Baca Juga :  PLN Siagakan 2.700 Posko untuk Amankan Pasokan Listrik Selama Idul Fitri 1445 H

“Peluang pasar seperti ini harus kita tangkap dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Saat ini juga kita bisa siapkan sommelier (orang yang ahli dalam bidang wine) yang berkelas dunia sehingga nantinya bisa mempromosikan arak Bali yang merupakan kearifan lokal kita mendunia,” kata Cok Ace.

Setelah pandemi Covid-19 ini membaik, ada dua sektor pariwisata yang akan berkembang yaitu pariwisata domestik dengan andalan wisata alam dan budaya serta pariwisata religi. Dengan adanya kebijakan beraktivitas di rumah saja yang sudah berlangsung beberapa bulan, maka dapat diprediksi ketika suasana berangsur normal maka wisatawan domestik merupakan peluang yang sangat menjanjikan.

Demikian pula halnya dengan pariwisata religi. Hal ini akan memberi peluang besar khususnya untuk arak Bali untuk bisa masuk di kedua sektor tersebut, dimana kita ketahui arak tidak hanya dapat dipakai sebagai minuman tetapi juga sebagai sarana upacara adat di Bali.

Baca Juga :  Kinerja Penjualan Eceran di Bali Meningkat di Maret 2024

“Dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan penyesuaian dengan kebutuhan pasar, jika dua hal ini dapat digabungkan dan dikemas dalam sebuah paket yang baik maka arah recovery akan lebih cepat sehingga Bali dengan berbagai potensi dan keistimewaannya akan mampu bersaing dengan destinasi di daerah lainnya,“ tutup Cok Ace.

Webinar yang diselenggarakan oleh Food and Beverage Executive Association (IFBEC) dan Indonesian Hotel General manager Association (HIGMA) juga diikuti oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali, Kepala Dinas Pariwisata Badung, Ketua GIPI Bali sera Ketua Asosiasi pariwisata baik yang ada di Bali maupun di luar Bali.(ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News