Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Menteri Sekertaris Negara Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., meluncurkan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong sebagai area pengembangan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan hutan bagi civitas akademika UGM.

Peluncuran ditandai dengan penandatanganan  Komitmen Bersama Penyelamatan Ekosistem Pulau Jawa Melalui Implementasi Kehutanan Sosial di Hutan Pendidikan UGM Getas-Ngandong, Kamis (16/11/2017) di Joglo Inovasi Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM.

Penandatanganan komitmen bersama dilakukan oleh Mensesneg, Wakil Rektor Bidang Pendidkan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Ag., Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Budiadi, S.Hut., M Agr. Sc., Kepala Desa dan Lembaga Masyarakat Desa (LMHD) di sekitar kawasan hutan Getas-Ngandong.

Pratikno dalam kesempatan itu menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo yang tidak dapat hadir dalam kegiatan launching KHDTK Getas-Ngandong. Jokowi berharap pengelolaan kawasan hutan Getas-Ngandong bukan hanya sebatas pada konservasi danpendidikan saja, namun diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan kemiskinan, pengangguran, serta ketimpangan.

Baca Juga :  Mudik Keluarga Lancar, Simak Inspirasi Penggunaan Fitur Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise

“Dalam setiap kesempatan Pak Jokowi selalu mengungkapkan kegelisahan akan kemiskinan, penangguran, dan ketimpangan. Karenanya pengelolaan hutan Getas-Ngandong ini diharapkan bukan hanya soal konservasi dan pendidikan, tetapi bisa menjawab persoalan-persoalan tadi,” paparnya.

Pratikno juga menyampaikan harapan serupa. Kawasan hutan Getas-Ngandong diharapkan mampu menjadi laboratorium dari hulu ke hilir.

“Ini menjadi tantangan yang berat bagi UGM dalam mengelola hutan Getas-Ngandong ke depan, harus bisa terus berinovasi,” tuturnya.

Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Pendidkan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM menyebutkan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada Fakultas Kehutanan UGM untuk mengelola kawasan hutan Getas-Ngandong menjadi sebuah momentum yang harus dimanfaatkan dengan baik. Melalui pengelolaan kawasan hutan ini Fakultas kehutanan diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kehutanan.

Baca Juga :  Penerimaan Pajak Usaha Ekonomi Digital Tembus Rp23,04 Triliun, Kripto Sumbang Rp580,2 Miliar

“Fakultas Kehutanan diberikan mandat sebagai leading sector membangun ilmu di UGM dan membangun hutan Getas-Ngandong sebagai model pengelolaan hutan,”ucapnya Djagal.

Dekan Fakultas Kehutanan menyebutkan hutan Getas-Ngandong yang memiliki luas sekitar 10.901 hektar ini diberikan pemerintah untuk dikelola Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 2016 silam. Diserahkan kepada UGM sebagai wahana bagi para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk kegiatan pendidikan, penelitian, parktek lapangan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebelum peluncuran KHDTK Getas-Ngandong, Menseneg juga melakukan penanaman pohon Nagasari atau Dewadaru (Mesua ferrea)  di kampus Kehutanan UGM. Turut mendampingi Wakil Rektor Bidang Pendidkan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Ag., Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr. Sc. (ika/humas-ugm/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News