BALIPORTALNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Gianyar  berkerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI menggelar sosialisasi “Three Ends” kepada organisasi masyarakat, media dan keagamaan  dalam rangka mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Gianyar.

Three ands tersebut akhiri kekerasan perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi.Acara diselenggarakan di ruang sidang utama Kantor Bupati Gianyar, Jumat (7/10/2016)

Acara sosialisasi dihadiri oleh para pengusaha se-Kabupaten  Gianyar, Ketua organisasi organisasi masyarakat dan ketua organisasi keagamaan di seluruh Kabupaten Gianyar dan awak media.

Perwakilan dari Kementrian PP dan PA Republik Indonesia, Endang Sri Kawuran yang menjabat sebagai Kepala Bidang Partisipasi Dunia Usaha Deputi Partisipasi Masyarakat Kementrian PP dan KB mengatakan di tahun 2016 Kementerian PP-PA memiliki tiga program unggulan yang disebut sebagai “three ends”, yaitu end violence against women and children atau akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, end human trafficking atau akhiri perdagangan manusia and barriers to economic justice atau akhiri kesenjangan ekonomi.

Baca Juga :  Kementerian Sosial RI dan Ajik Krisna Bersatu Membuka Peluang Kerja Bagi Difabel di Bali

Kepala Badan PP dan KB Kabupaten  Gianyar, Ida Ayu Putu Sri Ambari menjelaskan belakangan  ini kekerasan yang dihadapi perempuan dan anak bukan hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis, kekerasan seksual dan penelantaran. Bahkan pelaku kekerasan bukan hanya orang luar atau pun orang tidak dikenal, namun juga berasal dari lingkungan terdekat termasuk keluarga.

Di Kabupaten Gianyar sendiri untuk tahun 2015 jumlah kasus kekerasan baik fisik maupun non fisik berjumlah 65 orang, 44 orang dewasa/ibu- ibu dan 11 orang anak- anak. Sedangkan bila dilihat dari jenis kasusnya  45 orang kekerasan fisik, 12 orang kekerasan seksual dan 8 orang karena penelantaran, semua kasus tersebut telah mendapat penanganan oleh instansi terkait.

Baca Juga :  Upacara Ngaben Pande Ketut Krisna, Pencipta Kaos Barong yang Legendaris

"Untuk kasus atau masalah TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang selama ini belum ada data yang masuk walaupun belum ada kejadian, itu yang sudah terdata, mungkin saja masih banyak terdapat kasus tetapi yang bersangkutan masih malu untuk melaporkan,” ujarnya.

Beberapa beberapa faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di, antaranya yang pertama adalah kemiskinan yang akan menyebabkan kedisharmonisan dalam keluarga, kedua adalah perkembangan teknologi informasi di era globalisasi sehingga segala informasi baik itu baik dan buruk dapat diakses oleh masyarakat termasuk anak- anak dan yang ketiga adalah lunturnya nilai- nilai agama dan budaya di masyarakat.

Baca Juga :  Taman Safari Indonesia Hadirkan Bali Royal Chilli Festival 2024, Kupas Resep Sambal Legendaris Kerajaan di Bali

Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Badan PP dan KB bersama dengan Kementrian PP-PA melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat  meningkatkan dan menambah pengetahuan program prioritas “ Three Ends” serta dapat memperkuat jejaring antara pemerintah dan lembaga media maupun lembaga masyarakat lainnya di daerah. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Gianyar. (hms gianyar/bpn)

 

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News