Jagung
Harga Melonjak, Karangasem Digelontor 30 Ton Jagung Bersubsidi, Distan Target Panen 14 Ribu Ton. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM – Pemerintah pusat menggelontorkan sekitar 30 Ton bantuan jagung bersubsidi untuk Kabupaten Karangasem sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga jagung pakan ternak yang terjadi belakangan ini.

Bantuan tersebut difasilitasi oleh Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem sebagai tindaklanjut keluhan para peternak ayam petelor di Karangasem yang terdampak kenaikan harga pakan tersebut.

Kepala Distan PP Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah mengatakan, bantuan jagung bersubsidi ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang berhak menerima CJP adalah peternak ayam petelur yang bersekala mikro-Kecil yang masuk dalam kelompok/Koperasi/paguyuban yang sudah berbadan Hukum.

Penyaluran CJP di indonesia khususnya Bali lewat Perkumpulan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR). Anggota PINSAR yang ingin CJP ini harus mengusulkan terlebih dahulu lewat Pengurus setelah itu diusulkan dan direkomendasi oleh Dinas yang menangani fungsi Pertanian di masing-masing Daerah. Untuk bantuan ini, rencananya akan disalurkan selama 3 bulan yaitu dari bulan januari hingga maret 2024.

Baca Juga :  Tengah Malam, Kijang Hangus Terbakar di Amlapura

Dari perhitungan Distan, kebutuhan pakan ayam petelur yang produktif sekitar 120 gr/ekor/hari. Dimana 50% kebutuhan pakan tersebut adalah jagung. Sehingga jika ditotalkan kebutuhan jagung per ekor ayam petelur adalah 60 gram dikalikan jumlah populasi sekitar 500.000 ekor  dalam setahun sekitar 10.950 ton.

“Jika diakumulasikan tahun 2023 ini perhitungan kita mampu menghasilkan sekitar 14 ribu ton jagung, jumlah tersebut berasal dari hasil panen pada bulan maret yang mencapai hampir 6 ribu ton, sedangkan jumlah sisanya perhitungan kita panen pada 900 hektar tanaman jagung yang ditanam pada Desember 2023 lalu, semoga cuaca bersahabat, dan bulan maret 2024 mendatang bisa dipanen, kemarin kabarnya wilayah Tianyar dan Seraya sudah turun hujan semoga tidak ada kendala, ” kata Siki Ngurah pada Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga :  Hendak Berobat, BPJS Dikatakan Tidak Aktif, Bupati Karangasem Turun Tangan

Perhitungan hasil panen tersebut, menurut Siki Ngurah sudah melampaui hasil panen jagung di tahun sebelumnya dimana maksimal hanya mampu menghasilkan sekitar 9 ribu ton saja dalam setahun.

Namun demikian, jika berbicara kebutuhan ternak ayam petelor saja tentu hasil panen saat ini belum mencukupi, pasalnya kebutuhan jagung bukan hanya bagi ternak ayam petelor melainkan untuk ternak lain juga seperti peternak burung merpati, ayam aduan serta pakan babi juga dengan akumulasi sekitar 9 ribu ton lebih dalam setahun.

Dengan kondisi melonjaknya harga jagung ini, selain memfasilitasi bantuan subsidi jagung, Siki Ngurah juga mengimbau para petani agar bantuan benih jagung yang diberikan pemerintah bisa dipanen kering, pasalnya selama ini kebanyakan petani kerap memanen atau menjual jagung muda.

Baca Juga :  Polres Karangasem Sebar Personel Amankan Sholat Idul Fitri 1445 H

Khusus untuk peternak, sementara terjadi lonjakan harga agar para peternak bisa melakukan formulasi ransum/pakan ternak dengan persentase jagung yang lbih dikurangi. Begitu juga untuk peternak babi agar sementara menggunakan pakan alternatif.(st/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News