PHDI
Perdalam Tentang Banten Otonan, Ini yang Dilakukan WHDI Buleleng. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Puluhan Anggota Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Buleleng mengikuti Pelatihan Upakara tentang Banten Pebayuhan Otonan. Dimana pelatihan ini merupakan wujud nyata dari program WHDI Kabupaten Tahun 2023 yang diselenggarakan di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Kamis (19/10/2023).

Pelatihan yang dilakukan selama satu hari itu dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Made Subawa didampingi Ketua WHDI Buleleng, Ida Ayu Wardhany dan narasumber dari STKIP Agama Hindu Singaraja, Ni Nyoman Sustini.

Baca Juga :  Satpol PP Buleleng Lakukan Pemeriksaan Duktang di Pelabuhan Celukan Bawang

Ditemui disela kegiatan, Ketua WHDI Buleleng Ida Ayu Wardhany mengatakan bahwasannya WHDI sebagai organisasi sosial yang bernafaskan keagamaan dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan dalam spiritual dan keterampilan, salah satunya melalui kegiatan pelatihan ini.

“Harapannya sangat jelas ya, perempuan hindu dapat mengetahui arti dan filosofi dari sarana upakara banten pebayuhan otonan sehingga bisa membuat sendiri nantinya dan memberikan contoh dilingkungannya,” jelasnya.

Ida Ayu Wardhany menegaskan bahwa program ini akan dilakukan secara berkelanjutan sebagai ajang meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk nantinya mampu mengaplikasikan dalam keluarga maupun di masyarakat.

“Bersama mari kita bergandengan tangan agar lebih kuat dan bisa menjalankan program kegiatan seperti ini sesuai dengan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) kita,” imbuhnya.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Hadiri Karya Melaspas di Pura Puseh Dadia Desa Adat Penatih

Kegiatan pelatihan ini sangat diapresiasi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng I Made Subawa. Pihaknya mengatakan bahwa WHDI sebagai lembaga resmi binaan Kementerian Agama hari ini telah melakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan dalam mempersiapkan sarana upakara.

“Kegiatan ini sangat kami apresiasi. Jangan sampai kegiatan seperti ini terus menyusut dan nantinya kita hanya bisa membeli saja sarana upakara tanpa kita mengetahui bagaimana cara membuat bahkan mengerti makna dari sarana upakara tersebut,” tegasnya.

Made Subawa berkomitmen bahwa Kementerian Agama akan selalu mendukung dan mensuport penuh  kegiatan WHDI Buleleng tentunya dengan regulasi dan program yang ada di Kementerian Agama di Buleleng. (adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News