BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Guna memperkuat peran pemuda dalam menyikapi isu publik bersama pemerintah berbasis Bahasa Bali, platform digital kreatif BASABali Wiki menggelar ‘Konferensi Pemuda Bali’ yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum., ditandai simbolis penancapan logo BASAIbu Wiki pada Senin (6/5/2024) di Hotel Inna Heritage Bali, Denpasar.
Konferensi yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 6-7 Mei ini, merupakan inisiatif dari BASABali Wiki sebagai forum komunikasi akan isu publik dan peranan pemuda serta siswa/i, guru, komunitas pemuda khususnya di Bali dan pemerintah terkait.
Tidak hanya itu, BASABali Wiki juga ingin menerjunkan generasi muda untuk ikut berpartisipasi dalam mempertahankan Bahasa, Adat dan Budaya Bali berbasis digital.
Acara ini menghadirkan narasumber yang kompeten pada bidangnya yakni narasumber kunci, Dr. Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra, Tantowi Yahya (Dubes Selandia Baru), Prof. Erawan (Akademisi Unud), I Wayan Juniartha (Jurnalis Senior), Dewi Dian Reich (Seniman), Ida Dwagung Lesmana (Manggala Utama Pasikian Yowana Bali), Ida Bagus Surya Manuaba (Perwakilan Pertuni Bali/Ragam Disabilitas), Stary Brosnan pemenang wikithon Partisipasi Publik.
Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum., selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mengatakan, kegiatan BASABali Wiki ini mengundang seluruh pemuda Bali. Jadi ini adalah kegiatan yang positif. Melalui kegiatan ini diinginkan bagaimana Bahasa Bali itu mulai dikenalkan sejak anak-anak. Para Pemuda harus dengan penuh semangat dalam berbahasa daerah, karena semangat itu dalam berbahasa daerah terutama Bahasa Bali itu tidak hanya belajar berkomunikasi tapi dalam Bahasa Bali itu juga mengandung makna-makna dan filosofi kehidupan. Tak kalah pentingnya, Bahasa Bali itu mengandung unsur tata krama.
“Apabila seseorang bisa berbahasa Bali secara lengkap pasti jiwanya diasah lebih halus. Itu yang kita apresiasi di kegiatan ini, dan namanya bagus itu ‘Konferensi Pemuda Bali’ supaya lebih memberikan semangat kepada para pemuda tetapi lewat media Bahasa Bali. Itu yang membuat acara ini merurut saya sangat bagus,” tutur Prof. Arya Sugiartha.
Sementara itu, Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan, secara konsep ini sudah betul, konsep seperti BASABali Wiki ini menerjemahkan ini sebagai adaptif, bagaimana bahasa ibu ini melakukan penjabaran dengan teknologi dan digitalisasi, tentu juga dengan tema-tema yang membuat generasi muda menjadi lebih tertarik.
“Ini bukan suatu hal yang harus hilang ataupun tertutup, tapi bagaimana cara kita menerobos keinginan mereka dengan apa yang mereka butuhkan saat ini,” jelas Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan, jangan terlalu cepat kita melihat kebenaran itu dalam tafsir media sosia, tapi harus ada juga secara realita sosial. Jangan baru tau kita sebatas dua sampai tiga menit saja dari media sosial, kita bisa memberikan kesimpulan. Nah ini perlu banyak hal yang harus kita pelajari ataupun yang harus kita baca untuk mencapai kesimpulan yang lebih realita.
“Menurut saya, ini merupakan sesuatu yang kita inginkan pada generasi -generasi kedepannya memiliki mental kreativitas yang kuat. Apa masih diragukan konsep budaya yang kita gunakan sebagai potensi modal didalam Pembangunan,” tutup Wali Kota Denpasar periode 2008-2021 itu.
Dalam konferensi kali ini diikuti sebanyak 180 peserta dari seluruh Bali diantaranya adalah siswa/i utusan sekolah seluruh kabupaten/kota di Bali, guru-guru, Manggala Utama Pasikian Yowana Bali serta perwalikannya yang ada diseluruh kabupaten/kota di Bali, mahasiswa berprestasi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta pers Kampus dari Universitas Udayana, UNHI, ISI Denpasar, UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Komunitas dan Aktivis yang tersebar di Denpasar dan juga perwakilan 18 dinas yang ada di Provinsi Bali.(gr/bpn)
