kepala dinas tenaga kerja
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng Komang Sumertajaya. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng terus melaksanakan koordinasi bersama dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Bali agar bisa mengetahu kondisi terkini 401 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Buleleng yang terdata bekerja di Turki.

Semenjak gempa bumi berkekuatan sekitar M 7,8 menghantam Turki dan Suriah Utara, Senin (6/2/2023), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng intens melaksanakan koordinasi dengan pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Bali untuk memastikan keadaan sekitar 401 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Buleleng dalam kondisi baik-baik saja.

Kadisnaker Kabupaten Buleleng, Komang Sumertajaya mengatakan, adanya bencana gempa bumi pada Senin (6/2/2023) dengan kekuatan sekitar M 7,8 menghantam Turki dan Suriah Utara membuatnya harus secara intensif berkoordinasi atau berkomunikasi dengan BP3MI Provinsi Bali. Sebab tercatat ada 401 PMI asal Kabupaten Buleleng masih dalam proses pendataan dan pengecekan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki. Dari total 401 terdata ada 338 perempuan dan 63 laki-laki yang menjadikan Buleleng menjadi Kabupaten terbanyak yang warga atau PMI berkerja di Turki khususnya untuk di Provinsi Bali.

“Sudah dipantau serta berkoordinasi terus kita dengan BP3MI Provinsi untuk bisa mendapat informasi kondisi terkini PMI asal Buleleng, kemudian sampai sekarang masih belum ada dari pihak keluarga PMI yang menanyakan tentang kondisi terkini disana (Turki),” ungkapnya saat dikonfirmasi Rabu (8/2/2023).

Baca Juga :  Libur Lebaran, Dinas Dukcapil Buleleng Layani Ratusan Masyarakat

Di sisi lain, Kepala BP3MI Provinsi Bali, Anak Agung Gede Indra Hardiawan menerangkan, bahwa pihaknya belum secara detail bisa menerima informasi soal kondisi terkini PMI khususnya dari Buleleng. Namun untuk saat ini proses pendataan dan identifikasi sedang dilakukan oleh pihak KBRI di salah satu kota yakni Kota Gaziantep.

Sedangkan kata Agung Gede untuk para PMI asal Kabupaten Buleleng rata-rata bekerja lebih jauh dari Kota Gaziantep seperti di Kota Izmir, Kota Bodrum, Kota Antalya yang jauh dari pusat gempa. Lantas untuk penanganan selanjutnya BP3MI masih berusaha untuk melakukan koordinasi dengan pihak KBRI apakah akan dipulangkan atau tidak.

Baca Juga :  Kominfosanti Buleleng Ikuti Entry Meeting dan Sosialisasi Pelaksanaan EPSS 2024 Secara Virtual

“Kemungkinan dipulangkan (PMI-red) masih belum ada, baru dilakukan pendataan nanti sekalian upaya selanjutnya seperti apa kita masih menunggu update dari kementerian luar negeri,” terangnya.

Ditanya terkait apa saja pekerjaan para PMI di Turki, Agung menyebutkan, jika pekerjaan yang mendominasi secara keseluruhan 1.375 PMI asal Bali yakni sektor jasa spa therapist dan perhotelan. Namun demikian sampai detik ini Agung mengaku masih melakukan komunikasi dan meminta informasi terbaru tentang para PMI yang bekerja di Turki.

“Kita masih terus berkomunikasi dengan perwakilan disana untuk informasi updatenya,” sebutnya.

Baca Juga :  Serahkan Bantuan ke Panti Sosial di Buleleng, Pj Gubernur Bali Ucapkan Terima Kasih Kepada Tenaga Perawat

Sementara itu, berdasarkan informasi terbaru dikabarkan ada salah seorang WNI asal Bali yang bernama Nia Marlinda ditemukan tewas tertimbun reruntuhan bersama anaknya yang berusia 1 tahun serta suaminya di Kahramanmaras.

“Kita belum mendapatkan informasi detailnya, tapi untuk sementara memang dari informasi masih ada beberapa gempa susulan terjadi,” pungkasnya.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News