Kadiskerpus Ni Wayan Kristiani
Kadiskerpus Ni Wayan Kristiani membuka pelatihan membuat sarana upakara di Kantor Diskerpus, Puspem Badung, Senin (7/11/2022). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Dalam upaya meningkatkan keterampilan dalam membuat sarana upakara, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Badung menggelar pelatihan membuat sarana upakara sebagai pemahaman dasar terhadap agama, adat dan budaya Hindu di Bali. Pelatihan membuat sarana upakara berupa membuat canang sari dan kwangen tingkat SD, membuat dan metanding soda tingkat SMP, membuat serta metanding pejati tingkat SMA ini dibuka oleh Kadiskerpus Ni Wayan Kristiani di Kantor Diskerpus, Puspem Badung, Senin (7/11/2022).

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama Badung yakni Gusti Agung Istri Purwati dan diikuti anak-anak dari SD 1 Dalung, SMP 2 Kuta Utara dan SMA 1 Kuta Utara.

Baca Juga :  Pemkab Badung Gelar Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa untuk Tingkatkan Kapasitas SDM

Dalam sambutannya Kadiskerpus Ni Wayan Kristiani menyampaikan, sesuai dengan amanat UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, pemerintah wajib untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat dan sumber belajar, sehingga terjamin layanan perpustakaan secara merata di seluruh tanah air. Hal ini membuktikan pemerintah sangat serius memperhatikan dan mengembangkan perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Oleh karena itu Diskerpus Badung menganggap bahwa pendidikan dan pelatihan itu sangatlah penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka kami mengadakan kegiatan pelatihan membuat sarana upakara bagi siswi SD, SMP dan SMA,” jelasnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Semangat Belanja Lokal, Semarak "Jumat Ceria" di Badung Berkolaborasi dengan Musyawarah Nasional Perempuan 2024

Menurut Kristiani tradisi yang telah diwarisi secara turun temurun patut dipertahankan dan diwariskan kepada generasi muda. Untuk itu diharapkan kepada semua pihak untuk bersama-sama berupaya selalu mempertahankan budaya, mulai dari hal kecil yang bisa dibuat untuk upacara sehari-hari seperti membuat canang sari, kwangen, metanding soda dan pejati.

Diharapkan melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuannya serta dapat membantu keluarga sebagai usaha mandiri guna menambah penghasilan keluarga atau sebagai life skill dalam keluarga. Selain itu mampu menanamkan budi pekerti yang baik yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News