Puncak Karya Tawur
Puncak Karya Tawur Balik Sumpah di Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Padangsambian, Wali Kota Ngayah Mesolah Topeng Arsa Wijaya. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bertepatan dengan Rahina Tumpek Wayang, Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara Ngayah Mesolah Topeng serangkaian Puncak Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padususan Agung Menawaratna Tawur Balik Sumpah, Melaspas, Lan Mupuk Pedagingan di Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati Desa Adat Padangsambian Denpasar, Sabtu (1/10/2022).

Sebelum upacara, di awali dengan tarian Rejang Renteng, Wayang Lemah, Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Monyer, Topeng Penasar, Topeng Arsa Wijaya, dan Topeng Sidakarya.

Wali Kota Jaya Negara  seusai Ngayah Mesolah mengatakan bahwa pelaksanaan Puncak Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padususan Agung Menawaratna Tawur Balik Sumpah, Melaspas, dan Mupuk Pedagingan di Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati Desa Adat Padangsambian Denpasar Barat ini merupakan momentum bagi masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sudah sepatutnya seluruh elemen warga banjar yang ada di Desa Adat Padangsambian menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari ajaran Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga pasca pandemi Covid-19 kita selalu diberikan kekuatan dan kesehatan,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga :  Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Libur Hari Raya Idul Fitri

Sementara Bendesa Adat Padangsambian, I Made Suparman mengatakan Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padususan Agung Menawaratna Tawur Balik Sumpah, Melaspas, dan Mupuk Pedagingan di Pura Dalem Kahyangan Muang Pura Prajapati Desa Adat Padangsambian Denpasar diselenggarakan karena usai dilakukan pamugaran pura secara keseluruhan dan piodalan pura memang jatuh pada hari Tumpek Wayang.

“Kami melaksanakan upacara ini karena pura baru saja selesai di renovasi secara keseluruhan yang sudah dimulai dari bulan januari 2022 lalu pembangunannya. Awalnya pura berada jauh dibawah badan jalan, jadi jika hujan air akan masuk membanjiri areal pura. Oleh karena itu dari hasil rembug warga Desa Adat Padangsambian yang terdiri dari 14 Banjar sepakat melaksanakan pamugaran pura secara keseluruhan dengan meninggikan dasar posisi pura kurang lebih 175 cm dari atas bahu jalan dengan biaya hasil urunan semua warga di Desa Adat Padangsambian dan donatur, dengan menghabiskan biaya kurang lebih sebanyak Rp3,1 miliar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sales People Terbaik Bali Dapat Apresiasi di Ajang Astra Motor Sales People Convention

Ditambahkannya rangkaian upacara sudah dimulai sejak 12 Agustus 2022 lalu yakni matur piuning, dan hari ini Saniscara Kliwon Wuku Wayang 1 Oktober 2022 merupakan puncak karya yang dipuput oleh 7 pandita, yakni Ida Rsi Agung Yoga Sidhi Wang Bang Pinatih, Ida Pedanda Buda Tegal Jadi, Ida Rsi Hari Dantam Griya Mas Tumbakbayuh, Ida Pandita Empu Nabe Siwa Nanda, Ida Buda Dukuh Celagi, Ida Sri Agung Dharma Putra Adnyana Manuaba dan Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Smara Sanyasa Tanaya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News