Ngaben
Ngaben Megabung di Selemadeg Kelod Terapkan Protokol Kesehtan. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi masyarakat Banjar Adat Selemadeg Kelod, Desa/Kecamatan Selemadeg, yang menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan upacara pitra yadnya ngaben megabung, Rabu (2/6/2021). Hal itu diungkapkan Sanjaya, saat menghadiri upacara tersebut, yang dipusatkan di lahan milik Banjar Selemadeg Kelod.

Ketua Panitia Ngaben Megabung, I Made Sumaja, mengatakan, ngaben megabung sudah jadi agenda dalam perarem adat, yang diselenggarakan dalam lima tahun terakhir, dan diikuti 27 sawa.

“Dalam ngaben megabung, biasanya dirangkaikan dengan upacara matatah dan nyambutin. Pembiayaan berasal dari urunan warga banjar sebesar Rp200.000 per KK,” ungkapnya.

Dikatakan, ngaben itu seharusnya sudah berlangsung pada 2020, namun ditunda karena situasi pandemi Covid-19. Pada tahun ini, ngaben megabung dijalankan, namun rangkaiaan seperti matatah dan nyambutin tetap ditunda, guna menghindari kerumunan warga.

Baca Juga :  Tandai Penyineban Karya IBTK Tahun 2024, Pj Gubernur Bali Nuek Bagia Pula Kerti

Sumaja menyebut upacara ngaben tersebut mengambil tingkatan yang paling nista, untuk mengurangi waktu pelaksanaan, yang puncaknya pada 4 Juni 2021.

Sementara Sanjaya pun mengapresiasi kegiatan ngaben megabung, yang memperhatikan penerapan protokol kesehatan. “Apalagi upacara ini dilakukan atas dasar semangat gotong royong, yang didasari dengan pikiran yang suci dan tulus ikhlas. Tingkatkan rasa persaudaraan dan persatuan, yang didasari dengan semangat gotong royong, agar visi-misi Tabanan Era Baru menuju Tabanan yang Aman, Unggul, dan Madani bisa secepatnya tercapai,” ujarnya.

Baca Juga :  GOW Jembrana Ngayah Rejang Renteng, Serangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Besakih

Dia berharap agar dalam pelaksanaan ngaben, masyarakat agar mematuhi dan mengetatkan penerapan protokol kesehatan. “Meskipun sebagian besar masyarakat sudah divaksin, namun dalam kegiatan ini hendaknya protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat, yakni dengan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, serta menerapkan 6M, yaitu memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan sehat, dan istirahat cukup, serta menjauhi kerumunan,” tandas Sanjaya. (ita/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News