Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memimpin Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih ke-3 di pesisir Pantai Timur Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Jumat (4/10/2019) kemarin.

Turut juga hadir Ketua TP. PKK Nyonya Seniasih Giri Prasta, Kepala Dinas LHK Putu Eka Merthawan, Kabag Humas Made Suardita beserta jajaran, Camat Kuta Selatan I Made Widiana, Lurah Tanjung Benoa I Made Sudiana berserta LPM Nyoman Suryadi, Wakil Bendesa Adat Tanjung Benoa Dr. I Made Sugianta beserta pelajar SD, SMP di lingkungan Tanjung Benoa, karyawan karyawati hotel dan tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga :  Optimalisasi Alur Perjalanan Domestik di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Pada kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta ikut serta berbaur dengan masyarakat dan para pelajar membersihkan sampah-sampah yang ada di pesisir pantai Timur Tanjung Benoa yang menunjukkan kalau Bupati tidak hanya memberi contoh tetapi menjadi contoh.

Selesai melaksanakan Gertak dengan masyarakat, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung akan terus melaksanakan Gertak disetiap bulan hari jumat minggu pertama.

“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran OPD yang sudah mewilayahi desa atau kelurahan, sehingga kami inginkan Badung itu bersih dan Badung itu hijau. Untuk itu lah kami sepenuhnya memberikan wewenang kepada Dinas DLHK untuk melakukan pengawasan,” kata Bupati Giri Prasta.

Disisi lain Giri Prasta juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Kabupaten Badung yang sudah merespon gerakan Badung bersih dan hijau, bahkan di seluruh Desa Adat, Banjar Adat yang sudah memiliki bank sampah Mangu Srikandi.

“Dengan adanya bank sampah Mangu Srikandi di setiap Desa dan Banjar nantinya sampah-sampah yang mempunyai nilai jual akan dikumpulkan. Sehingga kita melihat sampah itu adalah berkah dan sampah itu adalah rupiah,” ungkap Bupati Giri Prasta seraya memastikan pada tahun 2021, Badung mandiri pengelolaan sampah.

Bupati juga memastikan kalau program ini sudah jalan, untuk semua dapur akan diberikan satu buah gentong untuk limbah dapur yang akan dibuka selama tiga hari, sehingga menjadi pupuk organik yang nantinya bisa dipakai untuk menyiram bunga. Kedepan semua desa akan diberikan alat pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, dimana dari 10 Kg sampah plastik akan menghasilkan 8 liter bahan bakar minyak. (humas-bdg/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News