Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan organisasi konservasi internasional Frankurt Zoological Society (FZS), Jerman sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Kerja sama yang dilakukan dalam upaya konservasi satwa liar yang  berada di area Bukit Tiga Puluh, provinsi Jambi.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut.,M.Agr.Sc., mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu bentuk dukungan akademisi dalam upaya pelestarian biodiversitas Indonesia, terutama di wilayah Bukit Tiga Puluh, Jambi. Dia  berharap dengan kerja sama ini nantinya dapat mendorong kerja sama yang lebih strategis dalam pelestarian alam  khususnya satwa liar.

Baca Juga :  OJK Bali dan Badan Zakat Nasional Menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Keuangan Syariah

“Semoga dengan kerja sama ini baik UGM dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan kelestarian keanekaragaman hayati yang ada di Bukit Tiga Puluh, Jambi,” harapnya, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jum’at (20/1) di Fakultas Kehutanan UGM.

Kerja sama nantinya tidak hanya difokuskan dalam penelitian keanekaragaman hayati. Namun demikian, kerja sama juga di bidang pendidikan seperti mendatangkan pakar dari Jerman untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa. Selain itu juga dalam hal pertukaran data dan sampel tentang biodiversitas di Jambi.

Baca Juga :  Sambut Hardiknas Tahun 2024, Ayu Kristi Arya Wibawa Buka Workshop Peningkatan Kompetansi Guru PAUD

Sementara perwakilan dari FZS, Alexander Markus Mossbrucker menyampaikan bahwa FZS merupakan lembaga konservasi internasional yang berbasis di Jerman. Fokus dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati dan konservasi satwa liar. Hingga saat ini FZS telah menangani puluhan proyek konservasi di berbagai negara dunia, salah satunya adalah Indonesia. Konservasi dilakukan di kawasan Bukit Tiga Puluh, provinsi Jambi untuk melestarikan satwa kunci seperti orang hutan, gajah, harimau dan berbagai satwa lainnya.

“Dengan kerja sama yang melibatkan kalangan akademisi UGM ini diharapkan upaya konservasi bisa berjalan lebih baik karena didukung dengan kajian dan data-data ilmiah,” kata Alex.

Baca Juga :  Laksana Becik Gandeng SD No. 4 Tuban, Gencarkan Program Edukasi dan Pengembangan Apotek Hidup

Ditambahkan Alex, pihaknya juga membuka kesempatan magang kerja bagi lulusan baru Fakultas Kehutanan.

“Kami juga membuka program magang bagi fresh graduate kehutanan UGM dan ada kesempatan pula nantinya bisa bergabung menjadi peneliti/staf di FZS,” tuturnya. (ika/humas ugm/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News