BALIPORTALNEWS.COM – Serangkaian memeriahkan Hari Sumpah Pemuda pada Jumat,  28 Oktober 2016,  Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) STIKOM Bali akan menggelar sebuah acara untuk melestarikan nilai-nilai budaya Bali yang dikemas bertajuk Malam Pelestarian Budaya. Hal itu dikatakan Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dalam jumpa pers tentang acara ini di kampusnya, Renon, Denpasar, Rabu (26/10/2016).

Menurut Dadang Hermawan, acara yang digagas oleh UKM KMHD STIKOM Bali ini sangat spektakuler karena melibatkan sekitar 300 mahasiswa STIKOM Bali, sedang sisahnya dari luar sebagai guest star  yakni BINTANG Band dan Bondres Sengkok, dan digelar secara gratis.

“Acara ini melibatkan UKM Tari Tradisional, UKM Tabuh, UKM Dance of STIKOM Bali, UKM Voice of STIKOM Bali, UKM STIKOM Bali Music Community, Teater Bagol, dan UKM Paskamras, total sekitar 150 pengisi acara dan 150 orang pantia sehingga total melibatkan 300 mahasiswa,” terang Dadang Hermawan. 

Baca Juga :  Komunitas Honda Stylo 160 Resmi Terbentuk, Siap Gabung di HCB

Ketua KMHD STIKOM Bali  Putu Gede Yudhy Pratama menjelaskan, acara ini digagas sekitar delapan bulan lalu, dengan tujuan untuk ikut melestarikan seni budaya Bali.

Setelah itu, kami di KMHD berdiskusi dengan Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, Prof. Dr. I Made Bndem, MA dan Wakil Ketua Yayasan  I Made Marlowe Bandem dan Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan.

“Ternyata para petingggi kami semuanya mendukung penuh untuk menyukseskan acara ini, termasuk ikut menyaksIkan pagelaran nanti bersama Wakil Gubernur Bali Bapak Drs. I Ketut Sudikerta,” beber Yudhy .

Kata Yudhy, tema acara ini adalah miyos laku budaya, urip laku budaya, darpani laku budaya. “Yang artinya lahir berbudaya, hidup berbudaya dan bangga berbudaya,” terang Yudhy.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri Pengukuhan Bendesa Adat Sanur Periode 2024-2029

Menurut Yudhy, di era digital dewasa ini, tema seperti ini sangat menantang kita semua agar tidak boleh lupa dengan akar budaya kita. terutama kami dari mahasiswa IT.

“Kami ingin me-remind pemikiran masyarakat Bali tentang nilai-nilai seni dan budaya Bali sehingga begitu selesai menonton acara ini terinspirasi untuk ikut melestariakn nilai-nilai seni dan budaya Bali,” kata Putu Yudhy.

Tujuan lainnya, kata Yudhy,  bahwa mahasiswa STIKOM Bali tak hanya pintar dalam bidang IT tetapi juga seni dan budaya. 

“Pagelaran ini  juga melengkapi prestasi yang telah diraih STIKOM Bali tahun 2015 lalu dengan keberhasilan proyek Bali 1928 yang telah membawa pulang puluhan film Bali tempo dulu untuk diproduksi ulang,” kata Yudhy Pratama.

Baca Juga :  Sosok Panutan, Calon Pengurus Tunjuk De Gadjah Ketua DPD PERIKSHA Bali

Sementara itu, Ketua Panitia Malam Pelestarian Budaya I Made Pandu Johny Saputra  menambahkan, acara yang digelar di panggung terbuka Ardha Candra Art Center Denpasar ini tidak dipungut bayaran alias GRATIS.

“Dan juga kami menyediakan stand makanan dan minuman untuk segala umur sehingga para penonton bisa berbelanja di sana dengan harga terjangkau,” kata Made Pandu Johny Saputra.

Wakil Ketua Panitia I  Made Aryadi mengatakan, acara ini juga dimeriakan oleh empat club motor classic, dengan membuka stand di lokasi. 

“Kami mendukung penuh kreativitas dan keaktifan para anak muda dengan bukti kita mengundang empat klub pencinta motor classic dimana hal ini menjadi contoh suatu perbuatan anak muda yang positif, jauh dari premanisme dan kekerasan,” terang Ariyadi. (r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News