BALIPORTALNEWS.COM – Ilmu pengetahuan  di bidang kesehatan dewasa ini semakin berkembang  dan maju  dan menghasilkan sejumlah  teknologi dan penemuan baru yang memungkinkan membantu manusia dalam melindungi kesehatannya. Salah satunya adalah terapi melalui  pengolahan sel punca  yang dikenaldenga istilah  teknologi stem cell.

Pengobatan ini yakni melalui proses pengambilan dan pengembangbiakan sel-sel bagian tubuh yang sehat seperti sumsum tulang belakang maupun plasenta dan sel binatang  menjadi sel sel baru lagi. Terapi yang ini pada saat sekarang jadi alternatif pengobatan penyakit kronis seperti jantung, kanker dan diabetes, bahkan bagi kecantikan.

Berdasarkan penelitian selama ini, stem cell aman bagi tubuh, lebih dari itu  efek samping stem cell justru bisa berbuah manis untuk masalah penuaan atau memberikan efek antiaging. Teknologi terapi  ini diharapkan nantinya dapat pula disediakan di RS Bali Mandara yang saat ini sedang dibangun.

Baca Juga :  Dewan Provinsi Bali Sampaikan Raperda Inisiatif Tentang Insentif Investasi dan Pengarusutamaan Gender

Demikian harapan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika menanggapi beberapa peserta yang berorasi tentang terapi stem cell di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (11/9/2016).

"Saya kira stem cell ini trend baru dalam dunia pengobatan yang sangat bagus walaupun belum diakui secara resmi, dan apabila sudah diakui kemungkinan bisa mengancam pabrik obat, itu yang menjadi masalah. Karena obat-obatan yang saat ini sekitar 30 ribu, jika stem cell diakui maka akan hanya ada sekitar 40 macam obat saja, dan tentu saja banyak pabrik obat yang akan tutup, itu yang saya dengar yang masih menjadi perdebatan. Jika ini bisa bermanfaat bagi kesehatan, tentu sangat luar biasa," cetus Pastika.

Baca Juga :  Dewan Provinsi Bali Sampaikan Raperda Inisiatif Tentang Insentif Investasi dan Pengarusutamaan Gender

Lebih jauh, Gubernur Pastika juga menjelaskan sel yang baik untuk  dimanfaatkan dalam terapi ini adalah yang berasal dari ari-ari atau plasenta, dan ini menurutnya jika dilihat dari keyakinan di Bali memiliki korelasi dengan konsep kepercayaan Kanda Pat dimana setiap manusia yang lahir dipercaya dijaga oleh 4 saudaranya yang terdapat dalam ari-ari.

"Kepercayaan di Bali yang masih di Bali yang masih di pelajari dan diterapkan sampai saat ini yakni kepercayaan Kanda Pat yang melindungi kita yang berada dalam ari-ari, ternyata ini bukan kepercayaan spiritual semata, ternyata ada penjelasan ilmiahnya juga dalam terapi tersebut, dan mungkin ada daya magis juga," ujar Pastika, seraya berharap ini bisa didiskusikan lebih lanjut oleh para ahli kesehatan di Bali. (humas pemprov bali/man/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News