Petinju
Petinju Bali Mendominasi dalam Ajang Tinju "No Drama Fight". Sumber Foto : ads/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pertandingan tinju bertajuk ‘No Drama Fight’ yang diadakan di Istana Taman Jepun, Denpasar, pada Sabtu malam menyuguhkan aksi memukau dengan berbagai jenis pukulan seperti jab, straight, hook, dan upper cut.

Ajang ini menyajikan 20 partai pertandingan yang dimulai pukul 17.00 WITA, diawali oleh 14 pertandingan kelas pemula, dan dilanjutkan dengan 6 pertandingan utama antara tim PON dari Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur melawan atlet PON Bali sebagai tuan rumah.

Para petinju menampilkan skil dan teknik terbaik mereka dalam pertandingan ini. Meski dominasi kemenangan ada pada tim PON Bali, perlunya persiapan dan latihan maksimal menjelang PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara pada 8-20 September 2024 mendatang menjadi catatan penting.

“Kami tidak kecewa, tapi kami juga kurang puas. Apapun hasilnya kita kan saudara dan kita tunjukkan bertarung secara sportif apapun keputusannya kita terima jika ada kesalahan dari panitia, peserta, kita evaluasi yang penting tinju di Bali semakin berkembang, Indonesia semakin berkembang dan semakin besar,” ungkap Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.

Baca Juga :  Tingkatkan Budaya Literasi, Kelurahan Peguyangan Gencarkan Pustakeling Ayang Ebeb
Petinju Bali Mendominasi dalam Ajang Tinju “No Drama Fight”, De Gadjah : Dukung Penuh untuk Pengembangan Tinju Bali. Sumber Foto : ads/bpn

Made Muliawan Arya, yang juga Ketua DPD Gerindra Bali, menyoroti bahwa meskipun ada dukungan dari pemerintah, namun masih dirasa kurang maksimal. Ia juga menekankan pentingnya dukungan yang lebih baik dari pemerintah agar atlet-atlet bisa berkompetisi dengan lebih baik, seperti atlet dari Thailand yang mendapatkan dukungan nutrisi dan makanan yang optimal.

“Kenapa atlet lain seperti Thailand bisa hebat? Kami pernah latihan bareng dan mereka bisa lebih baik karena nutrisinya, makanannya disupport,” tambahnya.

Dengan adanya event seperti ‘No Drama Fight’, yang merupakan puncak dari berbagai event klub atau sasana tinju di Bali, diharapkan tinju di Bali semakin berkembang. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk menjaring atlet-atlet Bali baru yang berpotensi berprestasi di tingkat provinsi hingga nasional.

Untuk itu, Made Muliawan Arya berpesan agar klub atau sasana tinju yang menggelar event tetap memenuhi aturan, termasuk aspek keselamatan, menjaga kondisi atlet, dan memastikan bahwa event berjalan dengan aman dan terkendali.

“Siapapun adik-adik yang membuat event tolong dijaga, jangan ada tidur di ring, salto di ring, ini tinju amatir, begitu pukul KO lawan langsung tidur di ring, jangan sampai kita banned. Event adik apapun kita support, cuma ikuti aturan safety, kesehatan, wasit hakim bersertifikat minimal di tingkat daerah,” tegasnya. (ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News