Rumah Kelola Sampah
Bentuk Tanggung Jawab Kepada Lingkungan dan Sosial, PELNI Luncurkan Rumah Kelola Sampah. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI, Persero), Sabtu (18/2/2023) meluncurkan Rumah Kelola Sampah (RKS) keempat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Denpasar, Bali.

Kehadiran RKS diresmikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PELNI, Anik Hidayati bersama Sekretaris Kecamatan Denpasar Selatan, Ni Komang Pendawati yang didampingi oleh Ketua RKS, I Wayan Parna.

“Bahwa RKS PELNI Denpasar ini merupakan upaya Perseroan untuk membangun program TJSL yang memiliki nilai tambah demi mendukung kesuksesan pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan (SDGs),” kata Anik Hidayati dalam sambutannya.

Lebih lanjut ditambahkannya, program ini juga sejalan dengan SDGs nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Pada seluruh kegiatan operasional, kami berkomitmen untuk ikut serta mendukung pembangunan berkelanjutan yang kami wujudkan melalui program-program TJSL seperti rumah kelola sampah ini.

Baca Juga :  Puluhan Motor Honda Dapat Paket Service Hemat Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Kota Denpasar dipilih sebagai kota ke-4 program RKS ini dikarenakan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi Bali merupakan penghasil sampah terbesar ke-8 di Indonesia dengan menghasilkan 915,5 ribu ton sampah sepanjang tahun 2021 lalu.

“Semoga kehadiran BUMN melalui program RKS ini mampu mengurangi jumlah timbunan sampah di Bali serta menjadikan Bali lebih bersih dan sehat,” terangnya.

Sebanyak 4 kapal penumpang milik PT PELNI singgah dan sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar Bali. Keempat kapal itu adalah KM Tilongkabila, KM Awu, KM Binaiya dan KM Leuser.

“Rata-rata sampah yang dihasilkan oleh keempat kapal PELNI itu dalam satu hari sebanyak 2,5 ton,” kata Anik.

“Bisa bayangkan dalam sebulan RKS PELNI Denpasar bisa mengurangi sampah sebanyak 75 ton baik itu sampah dari kapal PELNI maupun sampah rumah tangga,” lanjutnya.

Sementara saat ini, RKS PELNI Denpasar dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan sampah, antara lain mesin pencacah sampah organik, mesin press sampah, dan motor roda tiga pengangkut sampah.

Masyarakat binaan RKS PELNI Denpasar memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menghasilkan output bernilai jual seperti produk kompos, produk pelet pakan untuk unggas, tanaman sayur dengan media tanam kompos hasil olahan serta handicraft seperti pot bunga dan tas.

“Kami berharap RKS PELNI Denpasar ini bisa menghadirkan lingkungan yang sehat, nyaman, bersih dan bisa menciptakan kemandirian masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan sampah menjadi barang bernilai jual,” pungkas Anik.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Salurkan 107 Paket Bantuan Sembako Kepada Jumantik Kecamatan Dentim, Bentuk Apresiasi Sebagai Garda Terdepan Cegah DBD

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 76 pelabuhan.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 42 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana Kapal Perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News