Bintang
Bupati Bangli Terima Kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Bangli, Ny. Sariasih Sedana Arta, menerima kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga pada Jumat (28/10/2022), bertempat di Museum Geopark Kintamani.

Kunjungan Menteri Bintang Puspayoga tersebut dalam rangka  Dialog Pengembangan Keluarga/Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang diselenggarakan serangkaian acara Bimbingan Teknis Pengembangan Kelurahan/Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak  Bagi Perempuan Perintis di Kabupaten Bangli yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuam dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangli, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Indra Gunawan, Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Titi Eko Rahayu berserta jajaran, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Direktur Institut Kapal Perempuan, Misiyah beserta Tim, Kepala Pusat Studi Undiknas, Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, Ketua DPRD Kabupaten Bangli, I Ketut Suastika, Ketua GOW Kabupaten Bangli, Ny. Suciati Diar, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bangli, Ny. Suardini Giri Putra, Ketua Gatriwara Kabupaten Bangli, Ny. Ayu Sukma Suastika, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuam dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangli, Ida Ayu Gede Yudi Sutha, Pimpinan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, Camat se-Kabupaten Bangli, Perbekel se-Kabupaten Bangli, peserta Bimtek dari TP. PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa Se-Kabupaten Bangli, Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Bangli serta undangan lainnya.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya menyampaikan, berbagai pembangunan sesuai dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ telah dilaksanakan di Kabupaten Bangli selama dua tahun kepemimpinanya, baik dalam bidang infrastruktur publik, pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM, dan pariwisata, serta berbagai penyediaan layanan publik berbasis elektronik sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

Baca Juga :  Bupati Sedana Arta Serahkan Rapor OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli

Bupati Bangli menambahkan Penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan merupakan bentuk komitmen untuk terus berbenah, berlari mengejar ketertinggalan, menuju Bangli Era Baru yang segera kita wujudkan. Berbagai capaian penghargaan telah Bangli raih, salah satunya adalah predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat pratama untuk pertama kalinya di tahun 2021 sebagai program pemenuhan amanat Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.

“Predikat ini tentu merupakan wujud kesunggguhan dalam mengintegrasikan persamaan gener dan hak anak kedalam tata kelola pemerintahan, yang tentu diawali dari tingkat kelurahan dan desa. Kelurahan dan desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya, khususnya bagi perempuan dan anak. Melindungi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak,” ungkap Sedana Arta.

Baca Juga :  Pemprov Bali Hadir, Bantu Tiga Krama Bangli Miliki Rumah Layak Huni

Sedana Arta berharap melalui kegiatan dialog publik dengan tema ‘Potensi Desa dan Kelurahan Dalam Mewujudkan Kelurahan/Desa Ramah Perempuan Peduli Anak di Kabupaten Bangli’ pada hari ini dapat memberikan manfaat dalam pemecahan berbagai permasalaham terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Bangli.

 Atas nama Pemerintah Kabupaten Bangli, Bupati Sedana Arta mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI beserta segenap jajaran dan seluruh stakeholder terkait, yang telah mempercayakan Kabupaten Bangli sebagai tempat pelaksanaan Bimtek dan dialog publik tersebut.

“Semoga seluruh program- program pembangunan  dapat terwujud sesuai harapan kita bersama,” tutup Bupati Bangli.

Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dalam paparannya menyampaikan, ketika kita melihat data secara nasional, baik itu indeks pembangunan manusia, indeks pembangunan gener, dan pemberdayaan gener demikian juga ketika kita melihat tingkat partisipan angkatan kerja perempuan dan laki-laki, ini merupakan pekerjaan yang harus kita selesaikan untuk perempuan-perempuan yang ada di seantero nusantara ini.

“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan fungsi kordinasi dan sinkronosasi kebijakan, tidak akan bisa bekerja maksimal tanpa support dari kementerian/lembaga, begitu juga pemerintah daerah, gubernur, bupati dan wali kota,” ujar Menteri asal pulau Bali tersebut.

Pihaknya menambahkan, di daerah-daerah ketika perempuan berdaya dan pemenuhan hak perlindungan anak itu dilaksanakan dengan baik, itu tidak terlepas dari perspektif pada pimpinan daerah yang memang melihat bahwa perempuan dan anak adalah sumber daya yang harus dioptimalkan.

Baca Juga :  Gebyar Penanganan Ikan Invasif Red Devils di Danau Batur Kintamani

“Karena secara nasional apa yang menjadi arahan presiden pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Kenapa menjadi penting untuk membangun sumber daya perempuan dan anak, karena perempuan mengisi setengah populasi Indonesia dan anak mengisi sepertiga dari populasi Indonesia,” imbuhnya.

Kembali ditambahkan, kalau kita melihat beberapa sumber yang ada, ketika perempuan dam laki- laki diberikan kesempatan yang setara, maka ini adalah kunci dari kesejahteraan suatu negara. Demikian juga halnya dengan anak-anak yang merupakan penerus tongkat estafet bangsa dan negara yang kita cintai. Yang artinya, pemenuhan hak pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak serta perlindungam kepada perempuan dan anak tidak lagi menjadi pilihan, tetapi suatu keharusan yang harus kita lakukan bersama, termasuk para pimpinan daerah, gubernur, bupati, wali kota, termasuk pemerintahan di akar rumput desa dan kelurahan.

Ia menegaskan bahwa perempauan perintis, peserta Bimtek serta semua stakeholder terkait yang telah ikut berpartisipasi, merupakan kekuatan bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak dalam menyelesailan permasalahan perempuan dan anak.

“Mari kita berjuang bersama membangun komitmen, dengan gotong royong bergerak bersama demi mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia Maju,” tutup Menteri P3A.(an/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News