Pasar Tradisional
Dukung Pengendalian Inflasi, Bank Indonesia Gencarkan Pembayaran Digital Berbasis QRIS di 16 Pasar. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bank Indonesia Provinsi Bali bersama dengan Pemerintah Kota Denpasar dan industri perbankan terus mendorong perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh sektor termasuk pasar tradisional.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut , bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma Kota Denpasar di Plaza Pasar Badung, telah diadakan kegiatan digitalisasi pembayaran dan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di pasar tradisional ‘Bali Bangkit Melalui Belanja Digital’, Senin ( 1/8/2022 ) .

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Denpasar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Ketua DPRD Kota Denpasar, Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan perwakilan/pedagang pasar tersebut secara resmi menerapkan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS di 16 pasar kelolaan tradisional Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.

Pasar tradisional, sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, menjadi salah satu perluasan digitalisasi karena urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS yang meningkat seiring dengan relaksasi mobilitas orang.

Baca Juga :  Gandeng Jurnalis dan Blogger, Astra Motor Bali Kupas Teknologi Honda EM1:e

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho, menambahkan bahwa aktivitas transaksi jual beli di pasar tentu akan meningkatkan produktivitas sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, di sisi lain ketersediaan stok dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga perlu dijaga agar tercipta kestabilan, sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

“Pada bulan Juni 2022, tekanan inflasi Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional. Beberapa penyumbang inflasi tertinggi adalah komoditas pokok kebutuhan sehari – hari antara lain aneka cabai, bawang merah dan tomat,” ucap Trisno Nugroho.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri FGD BPJS Ketenagakerjaan, Bahas Perlindungan Terhadap Pekerja Rentan di Kota Denpasar

Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali sekaligus untuk mendorong perluasan penggunaan QRIS di masyarakat, Bank Indonesia juga telah menyiapkan 3.000 buah ‘Paket Cabai dan Bawang’ hanya dengan harga Rp5.000,- bagi yang berbelanja menggunakan QRIS di 10  pasar tradisional di bawah Perumda Pasar Sewakardarma.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada kesempatan tersebut melakukan pengalaman bertransaksi langsung dengan QRIS. Apresiasi yang disampaikan kepada Bank Indonesia Bali dan BPD Bali serta Pasar Sewakadarma dalam penerapan digitalisasi ini diharapkan akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat pembangunan lainnya untuk meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi guna pemulihan ekonomi Bali dan nasional.(ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News