BNN
Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP I Ketut Adnyana Putera. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan Program Utama P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika), serta menyikapi masih tingginya permintaan (demand) Narkoba di Kota Denpasar secara khusus, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar akan gencar melakukan sosialisasi dan edukasi program Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat yang berkonsentrasi pada penyuluhan di Desa-desa guna memperkuat pengetahuan masyarakat, untuk dapat memutus jaringan Narkoba baik internasional maupun nasional yang ada di Kota Denpasar.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP I Ketut Adnyana Putera, saat ditemui langsung oleh Jurnalis Baliportalnews.com di Kantornya, Jalan Melati, Denpasar, pada Rabu (20/4/2022) sore.

Baca Juga :  Dukung Kemajuan Produk Dalam Negeri, Sekda Kota Denpasar Hadiri Business Matching 2024 di Sanur

Dalam kesempatannya tersebut, dirinya mengatakan, berawal dari dirinya menjabat dan melihat perkembangan yang terjadi saat ini, dirinya menilai bahwa Kota Denpasar masih memiliki demand yang tinggi akan kebutuhan Narkoba yang sangat berpotensi jadi pasaran Narkoba dunia.

Dirinya juga mengatakan bahwa, selama dua tahun masa pandemi Covid-19 menerpa perkonomian Bali, justru prevalensi penyalahguna Narkoba di Kota Denpasar mengalami peningkatan, yang dimana hal ini sangat mempengaruhi supply (penawaran) dan demand (permintaan) akan Narkoba karena tingginya prevalensi tersebut di Kota Denpasar.

Menyikapi tingginya permintaan Narkoba, BNN Denpasar akan kedepannya akan lebih fokus terhadap masalah penanganan Narkoba dalam bidang ‘Soft Approach’ yang meliputi pemberdayaan masyarakat bersama dengan rehabilitasi sesuai arahan Kepala BNN RI, Komjen Petrus Reinhard Golose.

“Ya memang dari sana sebenarnya kita harus gencarkan, sesuai arahan KBNN RI. Dalam hal ini kan supplynya selalu ada aja, nah bagaimana kita ini bisa mengurangi demandnya. Inilah pekerjaan besarnya, bagaiman demand ini bisa kita kelola dengan baik, selama permintaan barang masih ada penawaran pasti akan tetap ada. Sehingga demand ini lah yang akan kita tutup, melalui pemberdayaan masyarakat Desa bersinar di Kota Denpasar selanjutnya,” papar Ketut Adnyana (20/4/2022).

Baca Juga :  Resmikan Toko Ke-2 di Teuku Umar Bali, Electronic City Hadirkan Suasana Belanja yang Lengkap dan Terpercaya

Ketut Adnyana juga menjabarkan, bahwa dari data ada sekitar 90 persen penyalahguna Narkoba di Kota Denpasar, yang dimana para penyalahguna yang paling mendominasi adalah pemakai Narkoba jenis sabu. Saat ini juga disebutkan banyak penyalahguna Narkoba adalah kaum remaja, sehingga BNNK Denpasar merasa perlu melakukan pendekatan ke tiap-tiap Desa, terlebih desa tersebut banyak terdapat kos-kosan untuk menekan angka (suplly) dari peredaran Narkoba dan meminimalisir angka (demand) melalui edukasi positif bagi para penyalahguna di Kota Denpasar.

“Ini yang harus di antisipasi jangan sampai demand yang tinggi ini dimanfaatkan oleh para bandar untuk membangun jaringannya. Sehingga perlu kita tekan permintaan. Ini salah satu tugas kita di kedepan untuk Denpasar yang lebih bersinar,” tegasnya. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News