Bebas Covid-19
Sosialisasi QRCode di Banjar Merta Nadhi, Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara. Sumber Foto : Istimewa

“Dengan aplikasi khusus berbasis QRCode dan Big Data, Satgas Covid-19 akan memperoleh informasi lebih akurat mengenai jumlah orang yang terpapar, dan orang yang sempat berinteraksi dengan orang yang terpapar akan mendapatkan notifikasi supaya dapat melakukan pengecekan kondisi kesehatannya,” kata Dr. Evi Triandini, dosen ITB STIKOM Bali, ketika mempresentasikan risetnya dalam Ideathon Bali Kembali melalui webinar,  Jumat (30/07/2021).

Menurut Evi Triandini, dibandingkan dengan penanganan Covid-19 menggunakan pola lama, kita tidak bisa mengetahui secara jelas pergerakan seseorang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga :  Makin Berkah di Bulan Ramadhan, PLN Catat Ribuan Pelanggan di Bali Manfaatkan Promo Tambah Daya

“Tapi dengan aplikasi khusus ini dia tak bisa menghindar, pasti terlacak dengan segera,” tegas Evi Triandini.

Manfaat lain dari proyek penelitian ini bahwa dengan melakukan tracing kemungkinan orang yang terpapar Covid-19 berdasarkan data mobilitas dari pasien Covid-19 adalah adanya notifikasi langsung dari Satgas Covid-19 ke para pengguna smartphone.

Lebih jauh Evi Triandini menjelaskan, proyek penelitian yang dinamakan Denpasar Contact Tracing Project ini diharapkan selesai dalam waktu tidak terlalu lama.

“Aplikasi ini sangat membantu memulihkan pariwisata Bali,” tegas Evi Triandini.

Baca Juga :  NURULS, Tips Berbelok di Persimpangan untuk Wanita Agar Selalu #Cari_Aman

Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam rangka memulihkan pariwisata Bali, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Bali sebagai tuan rumah perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022. Forum GPDRR yang diadakan oleh PBB ini akan dihadiri oleh delegasi dari 193 negara dengan melibatkan peserta sebanyak 5.000-7.000 orang. Karena itulah Bali dituntut harus bebas Covid-19.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News