Bank Indonesia
OSBIM. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bank Indonesia (BI) telah melakukan berbagai langkah dalam rangka mendukung implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional, antara lain melalui pembelian SBN di pasar perdana sebesar Rp124,13 triliun, yaitu Rp48,67 triliun melalui mekanisme lelang utama dan sebesar Rp75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO).

Selain itu Bank Indonesia juga melakukan penambahan likuiditas di perbankan (quantitative easing) sebesar Rp101,10 triliun (hingga 19 Juli 2021). Bank Indonesia juga terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk akselerasi ekonomi keuangan digital.

Baca Juga :  Lima Siswa SMA Negeri 4 Denpasar Raih ‘Best Poster’ dan ‘Gold Medal’ di Youth Internasional Science Fair

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam acara Jumpa Pers di Sanur, Denpasar, pada Selasa (27/7/2021) pagi.

Dalam kesempatannya tersebut, Trisno mengatakan, di samping kebijakan suku bunga, BI juga mengambil beberapa langkah kebijakan. Dengan melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Serta melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat stance kebijakan moneter akomodatif, dan mendorong intermediasi melalui penguatan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan penekanan pada perkembangan premi risiko dan dampak penetapan suku bunga kredit baru di berbagai segmen kredit.

“Kami juga akan melakukan peningkatan koordinasi dengan Pemerintah dan instansi terkait untuk mendorong pertumbuhan ekonomi juga akan dilakukan, termasuk koordinasi kebijakan moneter–fiskal, kebijakan untuk mendorong ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan,” paparnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News