BALIPORTALNEWS.COM – Pandemi Covid 19 yang melanda saat ini telah mengubah banyak hal tidak terkecuali pada anak-anak, tak ada lagi aktivitas berkumpul seperti bermain bersama, pembelajaran disekolah, saling berkunjung, ataupun berwisata.
Bagi orang dewasa, ada juga dampak besar seperti aktivitas bekerja yang dahulunya dilakukan di luar rumah, kini sebagian besar pekerja lebih banyak beraktivitas dari rumah atau Work From Home (WFH).
Dampak pandemi juga terjadi terhadap dunia pendidikan, khususnya kegiatan belajar mengajar. Kini, sekolah sudah tidak ada lagi mengadakan tatap muka secara langsung. Peserta didik dan guru terpaksa melakukan pembelajaran secara jarak jauh melalui jaringan internet (daring).
Sesuai dengan surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 dan Surat Edaran Gubernur Bali nomor 09/Satgas Covid19/III/2020 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pembelajaran di rumah.
Peralihan cara pembelajaran seperti ini, tentu tak mudah untuk dilakukan karena semua serba mendadak. Wabah corona telah menuntut kita belajar beradaptasi menjalankan proses pembelajaran dengan cara dan suasana yang benar-benar baru. Dengan pembelajaran jarak jauh ini, guru memang dituntut agar semakin kreatif dan tidak menekankan aspek kognitif saja. Harus seimbang antara nilai agama dan moral, fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional juga seninya.
Pemerintah pun mengambil langkah dengan memberlakukan Kurikulum Darurat. Kurikulum ini diperuntukkan agar peserta didik tetap ceria, semangat dan bahagia, walau pembelajaran tidak seperti semula sebelum Covid-19. Sehingga diharapkan imunitas peserta didik tetap dapat terjaga.
