Selama ini masyarakat setempat terkendala apabila ke pasar harus menuju Desa Amerta Buana dengan jarak tempuh 10 kilometer, sehingga dengan dibangunnya jembatan ini maka jarak tempuh ke Pasar Bebandem menjadi lebih dekat.
Kemudian terkait akses pendidikan, masyarakat Dusun Bukit Galah yang bersekolah ke SMP Negeri 1 Atap Jungutan, tidak lagi harus menyeberangi sungai dan bisa menggunakan fasilitas sepeda motor.
Bila dilihat dari aspek geografis Desa Sebudi berada di kaki Gunung Agung sehingga pembangunan jembatan juga digunakan sebagai akses atau jalur evakuasi bila terjadi bencana erupsi Gunung Agung.
Hal ini dibenarkan oleh Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa yang juga hadir pada acara paparan tersebut.
Menurut Wakil Bupati Karangasem, Desa Sebudi terletak di Kaki Gunung Agung sehingga sebagai area dengan tanah yang subur dan bersuhu cukup dingin.
“Desa Sebudi memang tanahnya subur sehingga banyak warga masyarkat bertempat tinggal disana. Pada saat erupsi Gunung Agung Tahun 2017 lalu banyak warga untuk sementara mengungsi dan setelah situasi aman masyarakat akan kembali. Warga masyarakat Sebudi tidak akan meninggalkan desanya karena tahu Gunung Agung sebagai berkah sehingga wilayahnya subur,” ungkapnya.