Sekolah Penggerak
Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Masa pandemi seperti saat ini, dunia pendidikan di Kabupaten Buleleng, Bali bersiap akan mengikuti digitalisasi sekolah. Digitalisasi tersebut nantinya mempunyai platform yang berkaitan dengan proses pendidikan.

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa usai mengikuti peluncuran “Merdeka Belajar 7, Program Sekolah Penggerak” yang dicetuskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dari ruang kerja, Senin (1/2/2021).

Suyasa menjelaskan target akhir dari sekolah penggerak ini adalah bagaimana sekolah bisa melakukan digitalisasi pendidikan. Digitalisasi sekolah yang dimaksud adalah digitalisasi yang nantinya memiliki platform yang berkaitan dengan proses pendidikan. Untuk menentukan sekolah mana yang menjadi sekolah penggerak, akan dibuka pendaftaran hingga Maret 2021.

“Setelah itu akan dilakukan audisi. Sekolah mana yang ditentukan atau lulus menjadi sekolah penggerak. Sesuai dengan kriteria,” jelasnya.

Baca Juga :  Sambut Hardiknas Tahun 2024, Ayu Kristi Arya Wibawa Buka Workshop Peningkatan Kompetansi Guru PAUD

Secara prinsip, Bupati Buleleng sudah menyampaikan komitmen untuk mendorong adanya sekolah penggerak di Kabupaten Buleleng. Ini dikarenakan Buleleng menjadi salah satu dari hanya dua kabupaten/kota yang terpilih untuk program Sekolah Penggerak. Daerah lainnya yaitu Kota Denpasar. “Bapak bupati sudah menyetujui adanya sekolah penggerak di Buleleng,” ucap Suyasa.

Suyasa pun mengungkapkan ada manfaat yang bisa diperoleh dari program Sekolah Penggerak ini. Ke depan, sekolah penggerak yang terpilih akan menjadi contoh dalam penyesuaian pendidikan di era digitalisasi. Proses-proses belajar yang bisa dilakukan digitalisasi. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang dapat merubah kebiasaan-kebiasaan yang ada selama ini. “Pada akhirnya akan bermuara pada digitalisasi belajar,” ungkapnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News