Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTASelain meresmikan infrastruktur kelistrikan, dalam acara ini Menteri ESDM juga meresmikan lima proyek smelter yang telah melakukan komitmen Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN.

Adapun lima perusahaan tersebut yaitu PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Provinsi Kalimantan Selatan dengan kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA); PT Parenggean Makmur Sejahtera di Provinsi Kalimantan Tengah dengan kapasitas 40 MVA; PT Ceria Nugraha Indotama di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 412 MVA; PT Bintang Smelter Indonesia di  Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 100 MVA dan PT Huadi Nickel Alloy di Provinsi Sulawesi Selatan dengan kapasitas 190 MVA.

Baca Juga :  Promo Ketupat, Pilihan Tepat Untuk Punya Motor Honda Baru 

“Ini merupakan salah satu bentuk pelayanan dan dukungan PLN terhadap pertumbuhan industri. PLN siap mendukung industri pengolahan mineral / Smelter karena sistem kelistrikan di Indonesia saat ini dalam kondisi surplus dan andal dimana hampir semua sistem mempunyai reserve margin yang mencukupi,” tutur Zulkifli, Kamis (16/7/2020).

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa ketersediaan energi dalam jumlah yang memadai dan harga yang bersaing sudah selayaknya mampu mendukung pertumbuhan industri daerah.

“Kepastian dan jaminan pasokan listrik yang andal bisa menumbuhkembangkan industri besar maupun kecil di daerah-daerah, baik sektor ESDM, pariwisata, perikanan dan lain-lain. Keberadaan energi harus dirasakan manfaatnya di seluruh wilayah Indonesia,” kata Arifin.

Pada kesempatan ini Menteri ESDM juga meresmikan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sejumlah 57.573 rumah tangga. Program ini merupakan hasil sinergi PLN, Pemerintah dan badan usaha sektor ESDM guna meningkatkan rasio elektrifikasi.

Baca Juga :  ITDC Pertahankan Sertifikasi SNI ISO 37001:2016

Arbai, salah satu penerima BPBL asal Tarakan, Kalimantan Utara, menyampaikan terima kasih atas bantuan pasang baru listrik yang diberikan. Sebelum ada listrik, dirinya menggunakan lampu obor dengan minyak tanah untuk menerangi rumahnya.

“Sekarang kalau malam anak-anak bisa belajar lebih nyaman. Listrik PLN juga lebih murah dibandingkan pakai minyak tanah,” ucap Arbai.

Rasio Elektrifikasi (RE) Triwulan I Tahun 2020 telah mencapai 98,93%. PLN dan Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan RE dan menargetkan RE mencapai 99,9% pada akhir tahun 2020 ini.(r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News