PLN
Petugas memeriksa kabel MVTIC yang melorot tertimpa pohon tumbang. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Cuaca ekstrem yang tercatat terjadi sejak 9 -14 Maret 2024 lalu membuat beberapa jaringan PLN terdampak sehingga distribusi listrik ke pelanggan pun terganggu. Menghadapi kondisi ini PLN Bali melakukan kesiap-siagaan dengan memprioritaskan keandalan listrik pelanggan yang terdampak serta tetap memastikan keselamatan petugas yang bekerja.

Selama cuaca ekstrem ini PLN UID Bali mencatat terdapat 40 gangguan yang terjadi di beberapa lokasi di wilayah kerja PT PLN (Persero) UID Bali. Paling banyak gangguan terjadi di Bali Utara akibat angin kencang, banjir dan tanah longsor.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Serahkan 1.444 SK PPPK Hasil Seleksi Tahun 2023, Kembali Usulkan 4.602 Formasi di Tahun 2024

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana, mengatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat cuaca ekstrem, masing–masing Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yakni Bali Utara, Bali Timur, dan Bali Selatan melakukan beragam strategi.

Pertama dalam percepatan pemulihan jaringan yang terkena dampak cuaca ekstrem, masing–masing unit mengerahkan regu tambahan untuk membantu 17 regu eksisting.

“Prioritas kami adalah mempercepat kembalinya pasokan listrik kepada pelanggan yang terdampak padam dengan tetap mengedepankan keselamatan petugas, masyarakat serta lingkungan sekitar,” terangnya.

Untuk mengantisipasi gangguan kembali akibat cuaca ekstrem, PLN melalui masing–masing UP3 menyiapkan tambahan petugas Pelayanan Teknik (Yantek) yang bertugas selama 24 jam dan terbagi dalam 3 shift.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Buka Porsenijar Kota Denpasar Tahun 2024, Pertandingkan 32 Cabor dan 22 Cabang Seni

“Kami juga menambah tenaga dari mitra jasa konstruksi serta memastikan cadangan material yang cukup dan memadai,” ujarnya.

Selain menyiagakan petugas dari sisi internal PLN, Udayana mengatakan, pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar segera melapor jika terjadi kondisi anomali pada jaringan PLN.

Masyarakat juga diharapkan bisa memastikan jarak aman antara bangunan dan jaringan PLN minimal 2,5 meter.

“Jika menemukan potensi tidak aman di jaringan, seperti pohon yang dahannya mendekati jaringan, atau kondisi lainnya mohon dapat melakukan pengaduan yang disampaikan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123,” pungkasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News